Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS | Analisis korelasi  merupakan studi pembahasan tentang derajad keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi. Hubungan antara variabel tersebut dapat bersifat bersifat positif dan negatif. Dalam analisis korelasi sebenarnya tidak ada istilah variabel independent (X) dan variabel dependent (Y). Karena pada dasarnya hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent, akan bermakna sama dengan hubungan variabel dependent dengan variabel independent. Namun demikian dalam prakteknya banyak kita jumpai peneliti memberikan nama untuk hubungan variabel independent dengan variabel dependent. Hal ini bukan sebuah masalah, sebab penamaan tersebut tujuan sebenarnya hanya sebagai alat bantu saja supaya pembaca lebih mudah memahami arah hubungan yang ingin disampaikan oleh peneliti dalam penelitiannya.

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

Derajad hubungan biasanya dinyatakan dengan huruf "r" atau disebut juga dengan koefisien korelasi sampel yang merupakan penduga bagi koefisien populasi. Sedangkan r2 atau r square disebut dengan koefisien determinasi (koefisien penentu). Kekuatan korelasi linear antara variabel yang dihubungkan dapat disajikan dengan rxy yang didefinisikan dengan rumus:

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

Formula tersebut disebut merupakan formula koefisien korelasi momen produk (product moment karl pearson). Dalam penelitian analisis korelasi bivariate pearson digunakan untuk menguji hubungan antara dua varaibel yang menggunakan data berkala rasio atau interval. Sementara untuk data ordinal pakai Uji Korelasi Rank Spearman

Peryaratan dalam Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Ada beberapa persyaratan atau asumsi dasar yang harus terpenuhi ketika kita hendak memakai analisis korelasi bivariate pearson untuk menguji hipotesis penelitian kita.
  1. Data penelitian untuk masing-masing variabel setidak-tidaknya berskala rasio atau interval (yaitu data yang berbentuk angka sesungguhnya atau data metrik (data kuantitatif). Namun demikian analisis ini bisa juga dipakai untuk data kuesioner dengan skala likert.
  2. Data untuk masing-masing variabel yang dihubungkan berdistribusi normal.
  3. Terdapat hubungan yang linear antar variabel penelitian. Baca: Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS

Arti Angka Korelasi (Pearson Correlations)

Koefisien korelasi atau Pearson Correlations memiliki nilai paling kecil -1 dan paling besar 1.
  1. Berkenaan dengan besaran angka ini, jika 0 maka artinya tidak ada korelasi sama sekali sementara jika korelasi 1 berarti ada korelasi sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa semakin nilai pearson correlations mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara dua variabel adalah semakin kuat. Sebaliknya, jika nilai r atau pearson correlations mendekati 0 berarti hubungan dua variabel menjadi semakin lemah. Sebenarnya tidak ada ketentuan yang benar-benar tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun, hal berikut ini dapat kita dijadikan pedoman sederhana bahwa jika angka korelasi di atas 0,5 maka menunjukkan korelasi yang cukup kuat sedangkan jika di bawah 0,5 maka menunjukkan korelasi yang lemah.
  2. Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil dalam analisis ini. Dimana, tanda negatif (-) pada tabel output SPSS menunjukkan adanya arah yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) menunjukkan arah yang sama atau korelasi searah.

Mungkin anda masih sedikit bingung dengan penjelasan yang saya sampaikan di atas, karena bahasanya yang agak terlalu formal (tapi tidak apa-apa, nanti akan saya perjelas kembali dalam praktek analisis korelasi bivariate pearson dengan program SPSS menggunakan bahasa yang lebih sederhana). Baik kalau begitu disini saya akan menyampaikan dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi. Simak dasar pengambilan keputusan di bawah ini dengan seksama agar nanti anda tidak salah faham.

Dasar Keputusan dalam Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Ada tiga cara yang dapat kita gunakan sebagai pedoman atau dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi bivariate pearson ini yaitu pertama dengan melihat nilai signifikansi Sig. (2-tailed). Kedua membandingkan nilai r hitung (Pearson Correlations) dengan nilai r tabel product moment. Ketiga adalah dengan melihat tanda bintang (*) yang terdapat pada output program SPSS.
  1. Berdasarkan Nilai Signifikansi Sig. (2-tailed): Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat korelasi antar variabel yang dihubungkan. Sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
  2. Berdasarkan Nilai r hitung (Pearson Correlations): Jika nilai r hitung > r tabel maka ada korelasi antar variabel. Sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel maka artinya tidak ada korelasi antar variabel.
  3. Berdasarkan Tanda Bintang (*) yang diberikan SPSS: Jika terdapat tanda bintang (*) atau (**) pada nilai pearson correlation maka antara variabel yang di analisis terjadi korelasi. Sebaliknya jika tidak terdapat tanda bintang pada nilai pearson correlation maka antara variabel yang di analisis tidak terjadi korelasi.

Catatan: Tanda bintang satu (*) menujukkan korelasi pada signifikansi 1% atau 0,01. Sedangkan tanda bintang dua (**) menunjukkan korelasi pada signifikansi 5% atau 0,05.

Untuk lebih jelas, kita langsung praktekkan saja cara melakukan analisis korelasi bivariate pearson dengan program SPSS. Misalkan saya ingin menguji apakah ada hubungan yang signifikan antara Motivasi dan Minat dengan Prestasi belajar siswa. Adapun detail data penelitiannya dapat anda lihat di bawah ini.

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

[Download Data excel, Input-Output SPSS]

Langkah-langkah Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

1. Buka program SPSS, klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian Name tulis saja X1, X2 dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi, Minat dan Prestasi. Pada bagian Measure ganti menjadi Scale

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y) yang sudah dipersiapkan tadi ke program SPSS.

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, lalu klik Correlate, dan klik Bivariate...

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

4. Muncul kotak dialog dengan nama "Bivariate Correlations". Masukkan variabel Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y) pada kotak Variables:. Selanjutnya, pada kolom "Correlation Coefficient" pilih Pearson, lalu untuk kolom "Test of Significant" pilih Two-tailed, dan centang pada Flag Significant Correlations, terakhir klik Ok untuk mengakhiri perintah.

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

Setelah selasai, maka akan muncul tampilan output SPSS "Correlations" tinggal kita interpretasikan saja.

Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS

Interpretasi Analisis Korelasi Bivariate Pearson

Berdasarkan tabel output di atas, kita akan melakukan pernarikan kesimpulan dengan merujuk pada ke-3 dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi bivariate pearson di atas.

1. Berdasarkan Nilai Signifikansi Sig. (2-tailed): Dari tabel output di atas diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) adalah sebesar 0,002 < 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel Motivasi dengan variabel Prestasi. Selanjutnya, hubungan antara Minat (X2) dengan Prestasi (Y) memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel Minat dengan variabel Prestasi.

2. Berdasarkan Nilai r hitung (Pearson Correlations): Diketahui nilai r hitung untuk hubungan Motivasi (X1) dengan Prestasi (Y) adalah sebesar adalah sebesar 0,796 > r tabel 0,576, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel Motivasi dengan variabel Prestasi. Selanjutnya, diketahui nilai r hitung untuk hubungan Minat (X2) dengan Prestasi (Y) adalah sebesar adalah sebesar 0,908 > r tabel 0,576, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel Minat dengan variabel Prestasi. Karena r hitung atau Pearson Correlations dalam analisis ini bernilai positif maka itu artinya hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif atau dengan kata lain semakin meningkatnya Motivasi dan Minat maka akan meningkat pula Prestasi belajar siswa.

Catatan: Rumus menghitung nilai r tabel product moment adalah dengan melihat nilai N pada distribusi nilai r tabel product moment statistik. Karena N atau jumlah sampel yang digunakan dalam analisis ini ada 12 orang siswa dengan signifikansi 5% maka ketemu nilai r tabel adalah sebesar 0,576. lihat gambar di bawah ini.


[Download Distribusi Nilai r tabel Sig. 1% dan 5%]

3. Berdasarkan Tanda Bintang (*) SPSS: Dari output di atas diketahui bahwa nilai Pearson Correlation antara masing-masing variabel yang dihubungkan mempunyai dua tanda bintang (**), ini berarti terdapat korelasi antara variabel yang dihubungkan dengan taraf signifikansi 1%.

Demikian pembahasan mengenai cara melakukan analisis korelasi bivariate pearson dengan SPSS. Jika artikel ini bermanfaat silahkan anda dibagikan ke media sosial anda supaya ilmu ini dapat berguna bagi banyak orang yang belum mengetahuinya. Terimakasih.

Artikel Selanjutnya: Cara Melakukan Analisis Regresi Multiples dengan SPSS

[Kata Kunci Pencarian: Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS, Cara Melakukan Analisis Korelasi dengan SPSS, Uji Korelasi Rumus Pearson Correlation dengan Program SPSS versi 21 Lengkap dengan Gambar dan Interpretasi][Img: Dokumen Program SPSS versi 21]

UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
Lihat Juga: VIDEO Analisis Korelasi Pearson dengan SPSS Lengkap

293 Responses to "Cara Melakukan Analisis Korelasi Bivariate Pearson dengan SPSS"

  1. pak mau tanya tentang uji normalitas. kalo nguji pake klomogrov itu alnalyze>non parametric> 1-sampel K-S itu hasil yan paling bawah 0,624 dan 0,170

    tapi kalo nyoba pake analyze> corelate>bivariate itu sig nya 0,00 dan 0,00

    itu artinya apa ya.. apa dua hal itu berbeda? tolong penjelasannya ya.. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat sore,,, Iya itu hal yang berbeda mbak klomogrov untuk uji normalitas,,, sedangkan corelate untuk uji korelasi / hubungan

      Hapus
  2. Maaf Pak, saya mau nanya dan berharap minta solusi.
    saya mempunyai 1 variabel Y (kinerja kualitas) dan 39 buah variabel X (faktor-faktor). setelah saya analisa ternyata cuman satu variabel X yang mempunyai korelasi yang significant terhadap variabel Y. itu bagaimana, mohon masukannya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiknya ditampilkan apa adanya... kan tidak berkorelasi juga tidak masalah pak

      Hapus
  3. mohon ijin pak Sahid untuk blog nya saya bookmark :) , saya lagi tertarik dengan SPSS :D

    BalasHapus
  4. kalau nilai signifikasi lebih besar dari pada nilai variabel pada hasil koefisien korelasi itu bagaimana mas? mohon penjelasannya

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat mas

      Hapus
  5. ok mas ini korelasi koefisien punya saya yg X1 terhadap y pearson corelation nya 0.069 taraf signifikannya 2 tailed nya,0,584, bagaimana cara menjelaskannya mas? mohon bantuannya
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena sig 2 tailed 0,584 > 0,05, maka kesimpulannya X1 tidak berhubungan dengan Y

      Hapus
  6. saya dapat nilai sig < 0,05, namun pada nilai pearson correlation < 0,256 (r tabel). terjadi bias pada interpretasi tersebut. bagaimana penjelasannya?
    mohon komentarnya mas, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masak bisa seperti itu pak.. cara mencari rtabelnya gmn?? coba dijelaskan lebih detail respondenya berapa?

      Hapus
  7. Salam. Saya mau nanya, untuk menguji korelasi data berupa angket, apakah harus diubah ke data interval terlebih dahulu? kalo tidak diubah, apakah tidak apa-apa pak?

    BalasHapus
  8. pak saya mau bertanya mengenai skripsi saya, saya mempunyai 266 data, saya telah menguji normalitas dan linieritas, data normal dan linier, kemudian saya melakukan uji regresi maka didapatkan R 141 dan R squre 0,020. kemudian saya uji hipotesisi dengan coraleasi product moment dengan hasil -141 dan sig 0,022. lalu data saya kateorisasikan dan hasilnya variabel x dan y saya terletak mada kategori tinggi. padahal hipotesis saya hubungan x dan y negatif. lalu apa yang salah ya pak? bagaimana sousinya? terimakasih mohon bantuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya hasil tidak sesuai dengan harapan disebebkan olah distribusi jawaban responden yang tidak konsisten.. tidak konsistennya sebuah data disebabkan banyak responden yang asal menjawab kursioner yang dibagikan.. asal menjawab bisa disebabkan karena memang repondennya tidak paham dengan kuesioner tersebut.. solusinya memperbaiki kuesioner lalu disebar ulang

      Hapus
  9. pak saya mau bertanya saya mau menguji hubungan antara variabel x1, x2, x3, x4 dengan y.
    yg saya bingungkan adalah variabel y saya akan saya kategorikan menjadi 2 yaitu overinvest (residual dr model invest yg bernilai positif) dan underinvest (residual dr model invest yg bernilai positif). skala yg dipakai pd variabel x adl rasio.
    korelasi apa yg bsa saya pakai pak ?
    dan bagaimana tahapannya ?

    BalasHapus
  10. pak cara mencari tabel r secara manual di excel gimana ya,,,soalnya dari tabel r gogle sama cara manual hasilnya beda,,,responden saya 52 dengan signifikan dua arah 0.05,,dua variabel,,,mohon dijawab,,thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf saya kurang tau kalau mencari r tabel pakai excel mbak.. karena saya biasa lihat r tabel di lampiran buku imam ghozali.. hehe

      Hapus
  11. Pak perbedaan 2 tanda bintag dengan 1 tanda bintang pada hasil output matriks korelasi itu apa ya pak? saya menggunakan alpha 0,05 lalu pada outputnya terdapat 2 tanda bintang dan keterangan correlation is significant at 0,01 level (2 tailed), apakah ini sudah benar? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya tanda bintang yang terdapat di output untuk spss versi 19-21.. maka jika di paste di word hasilnya akan berperda.. nah kalau untuk amannya mendingn mbak membandingkan nilai r hitung dengan r tabelnya.... tapi jika mbak menggunkan yang versi 15 saya kira gak ada masalah berpedoman pada tanda bintang

      Hapus
  12. pak saya mau tanya bagaimana cara baca hasil uji hipotesis dengan hasil correlation product moment = - 455 dan sig 0,015 (2-tailed) ?
    H1 saya = ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap.
    apakah H1 saya diterima atau di tolak?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika nilai Correlation -0,455 dengan nilai sig 0,015 maka H1 diterima karena nilai sig 0,015 < 0,05.. selanjutnya -0,455 menunjukkan arah hubungan yang negatif pak

      Hapus
  13. pak kalo ternyata ssalah satu variabelnya data tidak normal itu bagaimana pak sebaiknya diganti rumus atau bgmana ?
    soalnya dari awal saya sudah pakai korelasi. trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya jika tidak normal alternatifnya adalah transformasi data, statistik non parametrik, atau kalau sangat parah "bisa dengan ganti data"

      Hapus
  14. salam... saya dari Malaysia...

    Kalau semua independent variables kita tidak mempunyai sebarang correlation dengan dependent variables... apa yang perlu kita lakukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam balik.. kalau saya dari indonesia..hehehe
      Jika tidak terjadi correlasi maka sebetulnya tidak masalah kok.. jadi tidak perlu risau atas hal tersebut..

      Hapus
  15. Salam mas..mohon izin untuk menggunakan materi2 dari website mas untuk melengkapi pengajran saya akan riset kuantitatif dan acuan buat mahasiswa-mahasiswi saya. Jazakallah khairran kaatsirrab

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan.. senang jika bisa bermanfaat.. terimakasih

      Hapus
  16. maaf mau nanya mas, kalau 0,05 itu apa ya mas? bukannya dkatakan kalau angka mendekati 0 itu tidak ada korelasi ya pada momen produk?

    lg skripsi nih mas pake rumus pearson hehe, makasih jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. 0,05 itu adalah nilai signifikansi.. dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi pearson bisa dengan melihat apakah nilai sig < 0,05 atau coeficient correlation > r tabel..

      Hapus
  17. mas, berdasarkan pada output, variabelnya berokrelasi pada level signifikan 0.01, tp dalam interpretasi data, mas menulisnya <0.05, apakah boleh seperti itu? terima kasih mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh mbak.. 0,05 itu untuk two-tailed atau tingkat kesalahan 5%.. kalau menggunkan tingkat kesalahan 1% maka juga lolos mbak..coba searching di google dengan judul "perbedaan one tailed dan two tailed"

      Hapus
  18. Maaf mas, saya lagi uji hipotesis regresi linear sederahana. Sementara syrat dri regresi adalah dgn mengetahui data tsb mempunyai hubungan atau tidaknya mka perlu adnya uji korelasi. Pertanyaannya, klo data yg saya uji tidak terdapat hubungan, bisa gak lanjut ke analisis regresi nya? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak..idelanya syarat uji regresi adalah terpadat korelasi atau hubungan.. jika tidak terdapat hubungan atau tidak berkorelasi.. maka jelas hasil pada analisis regresi "tidak berpengaruh"

      Hapus
  19. Saya sudah uji regresi sederhana. Dn hasilnya nilai sig. Lbih besar dri nilai 0.05. Artinya analisis ini bisa diteruskan untuk memprediksi apa gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika melihat hasil yang demikian.. maka variabel independent tidak dapat memprediksi variabel dependent

      Hapus
  20. Bagaimana jika hasil pengolahan data di spss tingkat signifikasi ada yang berbeda misalnya atribut 1 0,05 dan atrbut 2 0,01 ? apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi? Dan solusinya gimana? makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. 0,05 artinya hasilnya bagus namun jika 0,01 maka sangat bagus.. sederhanya seperti itu

      Hapus
  21. Pak saya mau tanya, saya sudah menghubungkan 6 variabel dan hasilnya:
    Variabel 1:
    • pearson correlation:0,03
    • sig. (2 tailed):0,769
    Variabel 2
    • pearson correlation:0,152
    • sig. (2 tailed):0,132
    Variabel 3
    • pearson correlation:0,034
    • sig. (2 tailed):0,741
    Variabel 4
    • pearson correlation:0,021
    • sig. (2 tailed):0,839
    Variabel 5
    • pearson correlation:0,124
    • sig. (2 tailed):0,220
    Variabel 6
    • pearson correlation:0,133
    • sig. (2 tailed):0,186

    Itu maksudnya korelasi tidak berhubungan ya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul karena semua nilai sig. (2 tailed) lebih besar dari 0,05

      Hapus
  22. maaf pak saya mau tanya,nilai skor_total kok tidak keluar, bagaimana pak? mohon solusinya pak. trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. keluar pak.. coba di cek lagi dengan teliti langkah-langkahnya...hehe

      Hapus
  23. pak mau nanya kalo hasil uji normalitas nya lebih besar dr 0,05 itu berdistibusi normal kah?

    BalasHapus
  24. saya mengkorelasikan dengan spss 4 variabel (usia, pendapatan, pengetahuan & persepsi). Tapi untuk pendapatan tidak muncul hasil korelasi dan signifikansinya (ada tulisan : "Cannot be computed because at least one of the variables is constant.") itu maksudnya gimana pak???

    lalu sy hitung dengan excel bisa muncul hasil korelasinya, tapi jika dengan manual/ excel kan tidak sekalian tau hasil signifikansinya. bgmn cara menghitung nilai signifikansi dengan excel/manual?

    mohon bantuannya pk utk tugas akhir, trmksi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba mbak cek lagi proses penginputan pada spss sudah tepat atau belum.. jika pakai excel saya juga bisanya memunculkan nilai pearson correlation aja mbak.hehe

      Hapus
  25. bagus...mau tanya juga bos...bagaimana dan sampai dimana maksimalnya jika penelitian cuman dua variabel..pengaruh vaariabel X terhadap Y

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ditanya maksimalnya ya pengaruhnya 100% mas..hehe

      Kalau satu X terhadap Y kisaran 40% itu sudah sangat bagus

      Hapus
  26. mau tanya juga bos...untuk penelitian dengan dua variabel, pengaruh x terhadap y, bagaimana dan sampai dimana selesainya..terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. langkah-langkahnya uji instrumen > uji asumsi dasar > uji regresi linear sederhana pak

      Hapus
  27. Permisi Pak saya Mau bertanya. Data no8 itu rhitung < rtabel tapi sig. < 0,05 dan data dinyatakan valid.

    terjadi bias seperti yang dikatakan mas tekyu ahmad fauzan. Bagaimana itu ya Pak? ko bisa bias begitu? terimakasih...

    Pearson Correlation
    Sig. (2-tailed)
    N
    ========================================1
    .
    .
    52
    ===========2
    .325
    .019
    52
    ============3
    -.074
    .601
    52
    ==========4
    .693
    .000
    52
    ===============5
    .325
    .019
    52
    ==========6
    .398
    .003
    52
    =============7
    .321
    .020
    52
    ============8
    -.478
    .000
    52

    BalasHapus
  28. Halo Pak saya Lintang, saya ingin bertanya
    saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai pengaruh tarif dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen, dengan menggunakan kuesioner. saya kurang paham bagaimana tahap-tahap untuk mengolah data tersebut apakah dengan uji validitas (korelasi product moment), reliabilitas (cronbach alfa, uji hipotesis, dan analisis regresi berganda? apakah analisis regresi berganda dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh selain digunakan untuk peramalan? bagaimana tahap analisis yang benar mohon pencerahaanya, terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  29. Pak saya mau tnya, jika pearson corelationnya X2 thd Y itu hasilnya -0,022 itu kenapa ya? Ko ga ada tnda **nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hasil seperti itu menunjukkan arah hubungan negatif ditandai dengan tandan - minus.. kemudian tanda bintang ** hanya muncul ketika variabel saling berhubungan atau berkorelasi mbak hilda

      Hapus
  30. mas pengen nanya kenapa yah setelah dikorelasikan dengan spreaman, outputnya nilai sig(2 tailed) jadi 0.570. lalu tidak ada tanda bintang 2, apa berarti hasil angket penelitiannya memang tidak signifikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. signifikansi 0,570 lebih besar dari 0,05.. artinya variabel tidak berhubungan.. tanda bintang hanya muncul ketika variabel berhubungan

      Hapus
  31. Pak saya Muslim dari Depok. mau nanya, saya menguji kepribadian terhadap kinerja dimana didalam kepribadian itu ada lima kualifikasi (Big Five Personality) Data saya berdistribusi normal yaitu 0.208 untuk menguji korelasinya, saya sudah melakukan dengan metode uji korelasi bivarite yang bapak jelaskan diatas dan hasilnya 0,279. Tapi kalo saya ingin melihat korelasi per kepribadian tersebut caranya bagaimana ya pak? Terimakasih pak sebelumnya atas pengetahuan yang telah di share...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya rasa cara yang mas lakukan sudah tepat.. sedangkan untuk mengetahui korelasi per kepribadian maka mas tinggal input data perdimensi dari variabel kepribadian dan tinggal diuji korelasi sebagaimana cara di atas

      Hapus
  32. Izin membaca dan mempelajari ya Pak. Pak saya mau bertanya, bagaimana cara mengubah correlasi signifikan di level 0.05 (2-tailed) dengan level 0.01 (2-tailed)? Mohon penjelasannya ya Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ikuti langkah-langkah di atas. selanjutnya pada saat mbak sampai pada langkah dialog "biaviate correlations" jika mau mengguakan level 0,05 centang pada kolom two-tailed. Namun jika mau pakai 0,001 maka yang dicentang adalah kolom one-tailed

      Hapus
  33. pak saya mw tanya, jika pearson kolerasi x ke y adalah 432 dan sig.(2tailed) adalah , 716. knpa yaa?? dan tanda 2 bintang juga tidak muncul ?? itu menanda kan apa ya pak.. trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena berdasarkan datanya memang variabel x tidak berhubungan terhadap variabel y.. nah karena tidak berhubungan maka tanda bintang (indikator hubungan) tidak muncul mas.. berbeda jika hasil mas signifikansinya lebih kecil dari 0,05. maka tanda bintang itu pasti muncul

      Hapus
  34. terimakasih banyak ilmunya. sangat membntu saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mas budi.. senang bisa membantu somoga bermanfaat

      Hapus
  35. untuk uji korelasi tuh rujukan bukunya apa ya?

    BalasHapus
  36. halo pak saya mau tanya, kalo skripsi saya tidak ada korelasi apa yang harus saya lakukan ya pak? jadi tidak ada bintang di corelationnya. makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mas, kalau memang prosedurnya sudah benar tidak berkorelasi itu tidak masalah mas.. berarti memang hipotesis yang diajukan dalam penelitian mas ditolak

      Hapus
  37. Terima Kasih bapak artikelnya Sangat membantu,,,,Semoga bsa terus update artikel terbaru.............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama pak.. terimakasih atas semangatnya..hehehe

      Hapus
  38. assalamualaikum pak.. maaf saya izin bertanya.. saya sedang melakukan uji korelasi menggunakan spearman , hasilnya adalah : correlation coefition = 0,724 dan sig (2tailed) = 0,000 jadi interpretasi atau penarikan kesimpulannya seperti apa yah pak ? terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.. berarti variabel yang dihubungkan signifikan pak dalam arti terdapat hubungan. untuk lebih jelasnya silahkan cek artikel ini Uji Korelasi rank Spearman

      Hapus
  39. Mat Pagi Mas

    Saya mau tanya, Bagaimana Uji Asumsi klasik dengan SPSS dan Rumus Manual tentang Asumsi Klasik itu bagaimana? Thanks

    BalasHapus
  40. Pak, SPSS itu beener2 memusingkan yah, gara2 tugas statistika jadi gatau tidur saya pak :D
    *kok curhat :D

    BalasHapus
  41. bedanya signifikan sama keeratan korelasi apa ya pak ? terus untuk hipotesis statistik terima HO untuk korelasi negatif bagaimana ya pak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maknanya sih sebetulnya sama pak.. jika signifikan berarti bekorelasi.. nah, tingkat keeratan korelasi untuk mengetahui tingkat hubungannya.. misalkan berhubungan tinggi atau sempurna.. sedangkan untuk HO berkorelasi negatif maknanya adalah jika X turun maka Y naik atau sebaliknya jika X naik maka Y turun.. itulah yang dikatakan hubungan negatif atau korelasi negatif

      Hapus
  42. maaf aku tanya cara membuktikan hubungan yg signifikan rumus nya seperti apa dengan diketahui rstabel(0.05;10)= 0.648 , sebelumnya terimakasih

    BalasHapus
  43. permisi pak mau tanya, jika pada uji korelasi dan hasilnya ada hubungan itu artinya variabel yan kita hubungkan belum sesuai atau belum memuaskan atau bagaimana ya pak

    BalasHapus
  44. assalamu'alaikum,,,
    saya mau bertanya,,
    untuk uji asumsi multikolinearitas untuk analisis cluster, bisakah memakai uji korelasi diatas??
    dasar pengambilan keputusan,dari korelasi pearson atau nilai sig-nya?? terima kasih ...

    BalasHapus
  45. assalamualaikum
    pak mhon bantuannya.. saya menghitung dg rumus korelasi hasil yang saya dapatkan itu (-0,411) sedangkan di spss 0,411.. bagaimana cara menyamakan antara keduanya ? dan apakah hasil penghitungan kasar (-0,411) tetap bsa digunakan klo di bandingkan dengan r tabel? terima kasih
    saya masih kurang memahami arti korelasi positif negatif.. :) terimakasih

    BalasHapus
  46. malam pak saya mau tanya jika hasil uji korelasi saya seperti ini, bagaimana cara menarik kesimpulannya?terimakasih sebelumnya.

    GPA_score TOEFL_score
    GPA_score Pearson Correlation 1 .945**
    Sig. (2-tailed) .000
    N 15 15
    TOEFL_score Pearson Correlation .945** 1
    Sig. (2-tailed) .000
    N 15 15
    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    BalasHapus
  47. min, saya mau tanya ni. tanda -pada Pearson corelation itu maksudnya apa ya?
    soalx hasil penghitungan saya diperoleh Peason correlationnya = -,244 dan sig(2-tailed) = ,151.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tanda minus menunjukkan arah hubungan negatif pak.. namun karena nilai sig 0,151 maka artinya tidak terdapat hubungan

      Hapus
  48. Correlations
    reading habit reading comprehension
    reading habit Pearson Correlation 1 -,244
    Sig. (2-tailed) ,151
    N 36 36
    reading comprehension Pearson Correlation -,244 1
    Sig. (2-tailed) ,151
    N 36 36



    jika seperti ini gmn menginterpretasikannya min..mnt tlong bantu

    BalasHapus
  49. pak maaf mau tanya. untuk korelasi yang menggunakan pearson apa bedanya dengan yang menggunakan spearman? apakah tanpa uji normalitas bisa langsung menggunakan korelasi pearson?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya banyak perbedaan, yakni terkait dengan data yang digunakan.. Korelasi Pearson Product Moment adalah korelasi yang digunakan untuk data kontinu dan data diskrit untuk statistik parametrik. sedangkan Koefisien Korelasi Rank Spearman digunakan untuk data diskrit dan kontinu namun untuk statistik nonparametrik

      Hapus
  50. halo bapak saya mau bertanya terkait skripsi saya.
    saya punya variabel bebas lima, dan terikat satu

    X1
    X2
    X3
    X4
    X5
    Y

    saya agk bingung dibagian interpretasinya pak.
    apakah saya hanya menjelaskan hubungan:
    X1 dengan Y
    X2 dengan Y
    X3 dengan Y
    X4 dengan Y
    X5 dengan Y

    ataukah,
    X1 dengan X2
    X1 dengan X3
    X1 dengan X4
    X1 dengan X5
    X1 dengan Y

    X2 dengan X3
    X2 dengan X4
    X2 dengan X5
    X2 dengan Y

    X3 dengan X4
    X3 dengan X5
    X3 dengan Y

    X4 dengan X5
    X4 dengan Y

    X5 dengan Y

    Mohon bantuannya pak.
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak hanya perlu menjelaskan hubungan X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap Y

      Hapus
  51. Saya menggunakan korelasi pearson tapi pada salah satu variabel terdistribusi tidak normal dan sudah dilakukan transformasi data. Lalu dikorelasikannya dengan data yg sudah ditransformasi atau bagaimana pak? makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul.. yang digunakan pada uji korelasi menggunakan data yang sudah ditransformasi dan sudah normal

      Hapus
  52. Selamat siang pak, pak sy mau tanya kalau ingin melihat hubungan antara data yang skalanya nominal dan interval apa ya pak? saya melihat di internet ada namanya analisis eta, apakah itu benar? kalau ya, cara membaca
    tabel outputnya bagaimana ya?terimakasih

    BalasHapus
  53. selamat malam pak, saya melakukan penelitian tentang "pengaruh anchoring adjustment terhadap pengambilan keputusan" dan saya menggunakan skala likert. saya bingung untuk memilih uji hipotesisnya, baiknya menggunakan apa ya pak?
    terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. malam.. uji yang paling ideal untuk mengetahui pengaruh adalah Uji Regresi Linear Sederhana

      Hapus
  54. kalau sig 0,456 > 0,05 berarti korelasi tidak sinifikan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena 0,456 lebih besar dari 0,05 maka artinya tidak ada korelasi / atau tidak ada hubungan mbak

      Hapus
  55. Pak saya mau bertanya ...
    Saya kan mencari hubungan higiene dan sanitasi dengan e.coli
    Hasil e.coli nya negatif / 0
    Saya coba uji korelasi tapi hasilnya keluar huruf a
    Itu artinya apa yaa ???

    BalasHapus
  56. Tolong bantuanya pak ??? Karna saya kurang mengerti dengan spss

    BalasHapus
  57. Slmt malam pak, saya hendak bertanya, kalau misalnya sya dapat r= .493** dan Sig. (2-tailed) adalah.000, bagaimana menjelaskan hubungannya pak? Apakah hubungannya moderat tapi signifikan atau bagaimana pak? Trma kasih sblmnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. malam sebaiknya mbak jessica simak video ini dulu agar lebih jelas : Uji Korelasi dengan SPSS

      Hapus
  58. Masklau nilai sig 0,1 hasil uji kendaltaunya 0,001 itu ada hubungan tidak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nilai sig 0,1 itu lebih besari dari 0,05 maupun 0,01 jadi tidak ada hubungan pak

      Hapus
  59. pak, saya punya tanya uji eta itu seperti apa ? dan bagaimana cara interpretasinya?

    BalasHapus
  60. pak ijin bertanya, untuk uji di atas apa perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu atau tidak? jika ya, untuk melihat signifikan atau tidaknya data tersebut menggunakan signifikansi kolmogorov atau shapiro wilk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. perlu.. uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov

      Hapus
  61. ini kan korelasi berganda ya pak?
    kalau korelasi sederhana caranya gimana ya pak? apa dipilih yang one talied?

    BalasHapus
    Balasan
    1. caranya tatap sama kok mbak.. pakai one tailed atau two tailed itu tidak masalah..

      Hapus
  62. Siang Pak saya mau tanya..
    Kalau kita mencari analisis hubungan yang dianalisiskan pada crosstab. nilai p-value 0,002 dan 0,008 apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,05 dan apa kesimpulannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. uji hubungan menggunkan menu crosstab disebut dengan uji chi square.. uji ini biasanya digunakan untuk data kategorikal.. nilai 0,002 dan 0,008 itu lebih kecil dari 0,05.. sehingga kesimpulannya adalah terdapat hubungan

      Hapus
  63. selamat malam pak,
    saya ingin bertanya untuk membaca korelasi person, tentang pola asuh dengan kemandirian
    dan hasil yang saya dapatkan sebagai berikut

    Pola Asuh Kemandiriann
    Pola Asuh Pearson Correlation 1 .241
    Sig. (2-tailed) .151
    N 37 37
    KemandirianPearson Correlation .241 1
    Sig. (2-tailed) .151
    N 37 37
    maksudnya bagaimana ya pak? terimakasih atas penjelasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara sederhananya adalah.. kerena nilai signifikansi sebesar 0,151 lebih besar dari probabilitas 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependen..

      Hapus
  64. kalo signifikansi 0,000 , probabilitas 0,05, itu ada hubungan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Signifikansi yang diperoleh 0,000 itu justru sangat bagus pak.. hal tersebut menandakan ada hubungan yang signifikan

      Hapus
  65. pak bmau bertanya, kalau penelitian hubungan yg meneliti "sejauh mana", kira-kira validitas, realibilitas, dan analisis data yang cocok menggunakan apa ya pak? trims..

    BalasHapus
  66. selamat siang pak, saya ingin bertanya. hasil regresi linier sederhana saya terdapat nilai r = .295 dan r square = .087.

    nah ini penjelasannya gimana yang nilai r?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nilai R=0,295 menunjukkan kekuatan hubungan atau koefiesien korelasi sementara nilai 0,087 pada r square menunjukkan pengaruh X terhadap Y adalah 8,7%. dengan catatan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05

      Hapus
  67. Terima Kasih Sudah memposting tutorial ini, benar2 sangat membantu

    BalasHapus
  68. maaf pak, gak bisa di copy ya dokumennya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa kok mbak.. dengan cara di tulis ulang kembali

      Hapus
  69. Salam. Mau tanya. Penelitian saya judulnya hubungan antara multiple intelligences(kecerdsan gnda: trdiri dari 9 mcam kcrdasan trhadap kmampuan mmbaca, analisis datanya pkai apa ya. Apkah ANOVA atau yg lainnya. Saya msih bingung.

    BalasHapus
  70. Pak, jika ingin melakukan korelasi berganda, apakah data harus berdistribusi normal? bagaimana mengeceknya untuk Y, X1, X2 apa secara terpisah atau bagaimana? lalu jika tidak normal uji apa yang harus saya pakai untuk mencari hubungan secara bersama-sama? Terimakasih

    BalasHapus
  71. maaf mas mengganggu kalau mau menetukan nilai r kuadrat gimana??

    BalasHapus
    Balasan
    1. R kuadrat atau R square disebuat juga koefiesien determanasi..maka caranya dengan melakukan uji regresi

      Hapus
  72. Saya mau tny, kalau menggunakan taraf signifikansi 10%, apakah patokannya tetap nilai sig (2-tailed) hrs lebih besar dari 0,05?

    BalasHapus
  73. sy memakai Sig. (1-tailed) apa bedanya dengan Sig. (2-tailed) ??
    apa cara membacanya jg berbeda ??

    BalasHapus
  74. Siang pak. Saya ingin bertanya mengenai uji chi square. Jika dibawah tabel chi square test output ada tulisan a. 1 cells (25%) memiliki nilai hitung kurang dari 5. P value yg diambil bagian asymptomic sign 2 sided yg pearson chi square atau fishers exact test yg exact sig 2 sided?

    BalasHapus
  75. izin share dan terima kasih atas blog

    BalasHapus
  76. Assalamualaikum pak sahid, maau tanya pak, saya mau menguji hubungan Jumlah CD4 dengan adanya suatu infeksi, dan untuk mengetahui infeksi positif atau tidak dilakukan dengan 2 jenis pemeriksaan, apakah uji yg paling tepat dipake?, apakah uji Chi square,,, dan apa saja tahapannya pak, terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wss.wb.wb.. saya rasa lebih tepat jika menggunakan uji chi square pak

      Hapus
  77. mau tanya jika hasil korelasi hanya 0,133 dan nilai signifikan 0.612 apakah saya harus bikin kuesioner ulang atau tidak? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. artinya tidak ada korelasi antara variabel yang dihubungkan.. karena nilai sig 0,612 lebih besar dari 0,05.. kalau soal sebar ulang lagi itu tergantung apakah saudara sudah puas dengan hasil tersebut untuk penelitian saudara

      Hapus
  78. permisi pak mau bertanya, kalau data saya terdapat variabel yang normal, serta terdapat variabel yang distribusinya tidak normal. Apakah korelasi pearson bisa digunakan untuk data tersebut? apakah harus menggunakan metode korelasi lain seperti spearman untuk variabel yang tidak normal?

    BalasHapus
  79. korelasi pertanian 50 data,,,ada bisah bantu

    BalasHapus
  80. Selamat siang pak. Boleh kah saya meminta solusinya dari bapak? Jika skala yang saya gunakan adalah nominal dan ordinal, baiknya saya menggunakan uji apa? Disini saya ingin mencari apakah ada pengaruh antar variabel dependen dan independen saya. Trims pak sebelumnya

    BalasHapus
  81. assalamualaikum pak, mau tanya ttg koefisien korelasi nih. dari output data yang saya dapet variabel x nya untuk pearson correlation = 1, sig.(2-tailled) = kosong, N = 72. kalo variabel y nya untuk pearson correlation = -.044, sig.(2-tailled) = .713, N = 72. itu maksudnya gimana ya? trus yang bapa jelasin di atas kalo ada (-) berarti berlawanan, maksudnya gimana juga ya? saya gak ngerti. tolong ya pak dibales soalnya saya lagi deadline skripsweet hehe

    BalasHapus
  82. Saya sedang skripsi. Kalo boleh saya mau tanya. Saya meneliti korelasi antara listening skill (x) dan distinguishing homophones ability (y). Hasil Pearson correlation 0.193 dan sig. (2-tailed) 0.442. Bagaimana cara menerjemahkannya ya? Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. nilai sig 0,442 > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara x dengan y

      Hapus
  83. Maaf pak mau tanya karena sudah 1 minggu ini linglung

    Saya uji reliable untuk kuesioner (12 variable x dan 12 variable y). ..apakah harus diuji bersamaan (Nilai total yg dimasukankan ke spss adalah total 2 variabel) atau terpisah sesuai variabel? Dan bagaimana jika muncul kode "a" atau "cannot be computed because one of variable is constant"

    BalasHapus
  84. Assalamu'alaikum. pak, mau tanya cara menghitung uji N-Gain dengan spss bagaimana ya?

    BalasHapus
  85. pak, kalo variabel x nya ada 3 dan variabel y ada 5 apakah bisa mengunakan rumus diatas..??

    BalasHapus
  86. selamat sore pak. maaf pak mau bertanya. Hasil uji korelasi itu yang di lihat pertama nilai p value nya atau r korelasi nya ya? saya punya hasil analisis yang menyatakan bahwa nilai p value nya tidak signifikan dan arah r nya negatif. apakah arah r juga di lihat jika p value nya tidak signifikan? soal nya saya pernah kuliah statistik kalo gak salah jika p value nya tidak signifikan maka nilai dan arah r nya di abaikan. jadi yang benar seperti apa ya pak? minta tolong sertakan referensi ya. makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul banget..jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tingkat keeratan hubungan atau koefisien korelasi dan arah korelasi tidak dipakai lagi..karena antar variabel sendiri tidak berhubungan

      Hapus
  87. Pak mohon maaf saya mau tanya juga. Saya melakukan uji korelasi dengan N=88 Pearson correlation = 0.252* dan sign 2 tailed= 0.18. itu artinya bagaimana pak? Itu ada hubungan tapi lemah atau memang tidak ada hubungan. Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebentar..coba nilai signifikansinya 0,18 atau .018 yang artinya 0,018 saya takutnya mas salah ketik??

      Hapus
  88. Pak saya mau tanya, saya kan melakukan penelitian dengan data rasio keuangan bank 15tahun. sig 1 tailed nya ada yang signifikan ada yang engga, itu kenapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika yang 1-tailed signifikan maka itu artinya pada tingkat kesalahan 1% signifikan..sedangkan jika 1-tailed tidak signifikan maka mungkin hanya signifikan pada 2-tailed saja pak

      Hapus
  89. apakah perbedaan antara uji korelasi Pearson dan Spearman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perbedaanya terletak pada jenis data yang akan dianalisis mbak..korelasi pearson cocok untuk data rasio, sedangkan spearman untuk data ordinal

      Hapus
  90. ass. bagaimana cara uji SPSS pak klau tentang Peningkatan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam..maksudnya analisis peningkatan yang bagaimana pak?contoh peningkatan hasil belajar melalui metode diskusi atau bukan?

      Hapus
  91. Assalammualaikum Pak
    Pak, mau Tanya, apakah bisa dihitung korelasinya jika ada 6 variable (X) dan 4 variable (Y)? Atau harus dihitung satu2 terhadap masing2 variable (y)? Misalnya X1 terhadap Y1, X2 terhadap Y1, X3 terhadap Y1 dst baru dilanjutkan X1 terhadap Y2, X2 terhadap Y2 dst?
    Mohon bantuannya ya pak. Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam..untuk uji korelasi dalam SPSS cara menghitungnya bisa sekaligus pak.. langsung semua data di input dan langsung dianalisis secara bersamaan

      Hapus
  92. maaf pak saya melakukan analisis korelasi lalu didapatkan nilai r nya 449* dan nilai signifikan 226. Bagaimana ya pak jika terdapat bintang tetapi nilai signifikan >0.05?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fokus dan perhatikan dulu pada nilai signifikansi..karena nilai signifikansi 0,226 lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan..karena tidak signifikan maka nilai pearson koefisien sebesar 0,449 tidak bisa dimaknai

      Hapus
  93. Assalamualaikum mas.. Saya mau tanya untuk penggunaan spss korelasi person.
    Karna sya mau menghubungkan kelimpahan fitoplankton dengan beberapa parameter fisika dan kimia..

    Saya mempunyai 3 titik sampel seperti titik 1, titik 2 dan titik 3.
    Pada masing2 titik saya menggunakan parameter suhu , kekeruhan, DO, BOD, COD, pH, nitrat, dan pospat. Tentu dg hasil yg berbeda beda pada setiap titik nya.
    Dan saya memperoleh hasil atau jumlah kelimpahan fitoplankton pada titik 1, titik 2 dan titik 3 yg juga berbeda beda.

    Lalu apakah paramater2 trsbut adalah variabel x dan kelimpahan adalah variabel y?
    Atau kah titik2 sampel nya yg mnjdi variabel x.

    Lalu bisakah saya mencari hubungan kelimpahan dengan semua parameter sekaligus, atau saya hrus mencari satu persatu seperti hubungan kelimpahan dgn parameter suhu , kemudian hubungan kelimpahan dengan parameter BOD, dan seterusnya.

    BalasHapus
  94. Maaf saya mau bertanya, jadi saya punya data tingkat pendapatan yg dibagi ke golongan rendah, sedang dan tinggi, dengan penggunaan angkutan umum yg digunakan (kereta, bus dan taxi), untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan dengan jenis angkutan yg digunakan apakah bisa menggunakan uji Pearson? Atau mungkin hanya sekedar penggolongan, jadi menggunakan cluster? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari apa yang mbak sampaikan, saya kira akan lebih tepat jika data penelitian ini di uji pakai analisis korelasi dengan chisquare mbak

      Hapus
  95. pak saya mau tanya, saya mempunyai 2 variabel x yang hasil x1 terhadp y dan x2 terhadap y negatif, tetapi ketika keduanya diuji bersamaan hasilnya positif, kata dosen saya hasilnya harus negatif, itu gimana tu pak? mohon komentarny pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau nilai pearsonnya itu negatif..maka termasuk hubungan negatif..seperti hubungan intensitas membolos dengan prestasi belajar pak

      Hapus
  96. untuk data yang berbentuk persen apakah type datanya tetap menggunakan numeric ? misalnya saya mau menuliskan 17,62

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul mas pakai numeric saat berada di variabel view

      Hapus
  97. Terima kasih banyak atas informasi yang disampaikan. Sangat membantu untuk pemula seperti saya yang masih awal-awal menggunakan spss, terlebih dalam hal analisis korelasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama pak..semoga sukses dengan tugas-tugasnya

      Hapus
  98. salam pak, saya masih bingung dallam menganalisis judul saya,

    hubungan metode A terhadap motivasi

    atau hubungan metode terhadap minat belajar

    nah itu metode A kan hanya bisa diangkakan 1 aatau 2,

    nah klo mau menganalisis pakai korelasi pearson, apakah bisa? soalnya kmren saya coba tpi hasilnya tidak bisa dikomputasi.

    apakah harus ada pembanding ataukah bisa dianalisis dengan cara lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam. skor total variabel metode A dengan skor total varibel Motivasi yang dikorelasikan mbak..bukan peritem soal

      Hapus
  99. maaf pak, saya mau bertanya kalo pada penelitian saya taraf signifikansi yang digunakan adalah 10% atau sebesar 0,10. Apakah dapat dianalisi menggunakan spss? karena kebetulan responden yang saya gunakan hanya sejumlah 4 orang..mohon pencerahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau cuma 4 orang agak sulit mbak..saya belum pernah coba dengan sample dengan jumlah segitu

      Hapus
  100. Maaf pak saya mau tanya, saya memiliki data dengan variabel X1, X2, dan Y dan sudah saya lakukan analisis korelasi seperti di atas. Salah satu rumusan masalah saya yaitu ”adakah hubungan yang positif antara X1 dan X2 terhadap Y?”. Yang ingin saya tanyakan, kesimpulan yang harus dibuat apabila melihat output SPSSnya seperti apa? Karena melihat keterangan di bawah output tersebut hanya memberikan kesimpulan untuk variabel X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y. Sehingga apabila saya akan membuat kesimpulan untuk X1 dan X2 terhadap Y maka nilai signifikansi mana yang harus saya ambil? Dari X1 atau X2. Terimakasih. Mohon berkenan untuk menjawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang bagus mbak.. dalam artikel ini hanya dibahas tentang hubungan X1 dengan Y. dan X2 dengan Y.. sementara jika mbak ingin melihat hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y maka caranya dengan melakukan Analisis korelasi berganda

      Hapus
  101. Pak, saya mau nanya jika data awal ada yg negatif/minus bagaimana cara transformasinya ?
    Mohon bantuan nya

    BalasHapus
  102. Izin bertanya pak, apakah "75" pada motivasi dan minat dan "80" pada prestasi merupakan total score variabel (dengan skala likert)? terima kasih

    BalasHapus
  103. Assalamualaikum, pak saya mau tanya kalo hasil signifikannua 0.01 tapi yang di jadikan patokan yang dikehndaki 0,05 itu apa maksudnya? dan bagiamana cara menggantinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.. jika hasilnya lolos pada signifikansi 0,01 atau 1% maka sudah pasti lolos juga pada signifikansi 0,05 atau 5%.. itu otomatis output SPSS yang menentukan mbak tentang keterangan sig 0,01 atau 0,05

      Hapus
  104. pak, mau tanya kalau data awal untuk analisis ada yang negatif, apa bisa dilakukan analisis menggunakan spss? jika bisa mohon petunjuk caranya, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mbak.. silahkan di input saya datanya di program SPSS lalu di analisis

      Hapus
  105. Saya ingin bertanya, saya sudah melakukan validasi reliabilitasi hasinya variabel x saya valid. Namun saat saya melakukan uji korelasi rank spearman variabel x thdp y saya menjadi tdk siginifikan, kira2 apa yang salah ya kalau begini?apakah hasil jawaban responden mempengaruhi pak?terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Valid dan reliabel bukan jaminan bahwa dalam analisis korelasi akan ada hubungan antar variabel mbak.. penyebab utama adalah jawaban-jawaban dari responden tidak konsisten bisa jadi banyak yang asal dalam menjawab

      Hapus
  106. assalamualaikum pa sahid
    saya mau bertanya, kan saya menggunakan korelasi pearson
    sebelum saya menguji menggunakan korelasi pearson, uji apa saja yang harus saya lakukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.. lakukan uji normalitas dan uji linearitas mbak

      Hapus
  107. bgmana kalau muncul tanda bintang pada person colleration, tapi tdk muncul nila sig nya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf saya belum pernah mengalami hasil yang seperti mbak sampaikan

      Hapus
  108. Hallo pak, saya mau tanya untuk penelitian saya..
    Hipotesis saya ada 2 yaitu :
    1. ada / tidak hub. antara variabel X dengan Y
    2. bernilai positif / negatif hubungannya.
    untuk teknik analisis data menguji hipotesis 1 dan 2 tsb saya harus memakai apa ya ?
    saya bingung antara korelasi product moment atau regresi linear sederhana.
    mohon penjelasannya pak, terima kasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Prinsip dasar: hubungan (korelasi), pengaruh (regresi)..karena dalam hal ini mbak ingin mencari "hubungan" maka pakai uji korelasi pearson seperti pada artikel ini

      Hapus
  109. Assalamualaikum min
    saya ingin bertanya, saya sedang skripsi, masuk ke analisis korelasi
    X1 ke X2
    Pearson correlation : 0,388** dan sig 2 tailed : 0,002

    X1 ke Y
    Pearson Correlation : 0,266* dan sig 2 tailed : 0,33

    X2 ke Y
    Pearson Correlation 0,139 dan sig 2 tailed : 0,274

    Sedangkan untuk regresi nya
    Sig. : 0,101


    solusinya bagaimana ya min ? apakah penelitian saya sudah dapat disimpulkan atau dinyatakan benar ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.. solusi atas apa pak.. dari hasil itu tinggal membuat kesimpulan saja pak

      Hapus

Silahkan tinggalkan jejak sobat disini. Sehingga saya tau bahwa artikel di atas bermanfaat. Terimakasih