Cara melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS

Cara melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS | Setiap penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode angket atau kuesioner maka perlu dilakukan uji validitas. Uji validitas berguna untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian angket yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari para responden atau sampel penelitian. Uji validitas product moment pearson correlation menggunakan prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan antara masing-masing skor item atau soal dengan skor total yang diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner.

Cara melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS

Dasar Pengambilan Keputusan Uji Validitas Product Moment

Setiap uji dalam statistik tentu mempunyai dasar dalam pengambilan keputusan sebagai bahan acuan atau pedoman untuk membuat kesimpulan. Begitu pula uji validitas product moment pearson correlation ini. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji ini, bisa dilakukan melalui beberapa cara yaitu:

*Membandingkan Nilai r hitung dengan Nilai r tabel
  1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka item soal angket tersebut dinyatakan valid.
  2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item soal angket tersebut dinyatakan tidak valid.

*Membandingkan Nilai Sig. (2-tailed) dengan Probabilitas 0,05
  1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 dan Pearson Correlation bernilai positif, maka item soal angket tersebut valid.
  2. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 dan Pearson Correlation bernilai negatif, maka item soal angket tersebut tidak valid.
  3. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka item soal angket tersebut tidak valid.

Contoh Kasus Uji Validitas Product Moment dalam Penelitian

Menuju kebagian praktek, yakni cara melakukan uji validitas product moment dengan SPSS. Data yang akan saya uji validitas adalah data Partisipasi Siswa dalam Pemilihan Ketua OSIS dengan total responden berjumlah 20 siswa atau N = 20 dan item soal sebanyak 7 buah. Uji validitas ini akan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21. Adapun tabulasi data jawaban responden dapat lihat pada tabel di bawah ini.

Tabulasi Data Uji Validitas Product Moment dengan SPSS

[Download Data excel Input-Output SPSS]

Catatan: pertanyaan tersebut adalah jenis pertanyaan positif (favorable) dengan skala likert dimana setiap pertanyaan memiliki lima pilihan jawaban dengan penskorannya, sebagai berikut:
  1. Sangat Tidak Setuju (skor 1)
  2. Kurang Setuju (skor 2)
  3. Cukup Setuju (skor 3)
  4. Setuju (skor 4)
  5. Sangat Setuju (skor 5)

Langkah-langkah Uji Validitas Product Moment dengan SPSS

1. Persiapkan tabulasi data angket yang ingin di uji dalam file doc, excel, dll (seperti contoh di atas ada di excel). Buka program SPSS, jika anda belum punya silahkan download SPSS full version. Kemudian klik Variable View, di bagian pojok kiri bawah program. Pada bagian Name tuliskan Item_1 ke bawah sampai Item_7 (sampai 7 karena item soal dalam contoh ini berjumlah 7 buah) terakhir tulis Skor_total. Pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, untuk bagian Measure pilih Scale, abaikan saja untuk pilihan yang lainnnya.

Uji Validitas Product Moment dengan SPSS

2. Klik Data View (di bagian pojok kiri bawah) dan masukkan data skor angketnya, bisa dilakukan dengan cara copy paste dari tabulasi data angket yang sudah dipersiapkan tadi.

Cara melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS

3. Selanjutnya, pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Correlate, lalu pilih Bivariate


4. Kemudian muncul kotak baru, dari kotak dialog "Bivariate Correlations", masukkan semua variabel ke kotak Variables:. Pada bagian "Correlation Coefficients" centang (v) Pearson, pada bagian "Test of Significance" pilih Two-tailed. Centang Flag significant Corerrelations lalu klik Ok untuk mengakhiri perintah.


5. Selanjutnya akan muncul Output hasilnya. Tinggal kita interpretasikan hasil tersebut, agar menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.

Uji Validitas Product Moment dengan SPSS Output

Interpretasi Output Uji Validitas Product Moment SPSS

Dari output SPSS di atas, sebenarnya kita sudah dapat mengetahui apakah item-item angket yang digunakan valid atau tidak. Akan tetapi hal tersebut dirasa belum cukup jelas terlebih bagi anda yang baru pertama kali menggunakan SPSS untuk menganalisis data penelitian. Untuk menginterpretasikan output di atas, tentu kita harus melihat kembali dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas terlebih dahulu, sebagaimana yang sudah saya jelaskan di awal.

*Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai r hitung dengan Nilai r tabel

Contoh kita akan menganalisis apakah item soal nomor 1 valid atau tidak. Berdasarkan output "Correlations" diketahui nilai r hitung (nilai Pearson Correlation Item_1 dengan Skor_Total) adalah sebesar 0,886. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r tabel untuk N=20 pada signifikansi 5%, ditemukan nilai r tabel sebesar 0,444. Lihat gambar di bawah ini.


[Download Distribusi r tabel Signifikansi 5% dan 1%]

Selanjuntya, angka r tabel ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r hitung yang telah diketahui dari nilai output SPSS sebelumnya. Karena nilai r hitung Item_1 sebesar 0,886 > r tabel 0,444, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dapat disimpulkan bahwa Item_1 adalah valid.

*Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai Sig. (2-tailed) dengan Probabilitas 0,05

Misal kita ingin melihat kembali apakah item soal nomor 1 valid atau tidak. Berdasarkan output "Correlations" di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) untuk hubungan atau korelasi Item_1 dengan Skor_Total adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan Pearson Correlation bernilai positif yakni sebesar 0,886, maka dapat disimpulkan bahwa Item_1 adalah valid. Karena item soal nomor 1 dinyatakan valid maka item soal tersebut dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data yang akurat dalam sebuah penelitian.

Catatan: untuk mengetahui kevalidan item soal nomor 2 dan seterusnya, caranya sama seperti pada waktu kita menganalisis item soal nomor 1.

Kemudian untuk analisis kevalidan item soal angket dalam panduan ini, anda dapat melihat pada tabel rangkuman uji validitas untuk data Partisipasi Siswa dalam Pemilihan Ketua OSIS di bawah ini.

Uji Validitas Product Moment SPSS

Tambahan Info: Pertanyaan yang sering muncul yakni bagaimana kemudian jika terdapat beberapa item soal dalam angket yang tidak valid?

Jawabannya adalah: kalau angket tersebut valid tentunya tidak ada masalah, namun jika tidak lantas bagaimana solusinya? Nah, perlu diperhatikan bahwa jika setelah dilakukan validitas product moment pearson correlation terdapat item soal yang tidak valid, maka ada beberapa pilihan solusi yang dapat anda lakukan yakni: (1) Mengulang dan mengganti dengan soal yang lain, (2) Mengulang angket dan dibagikan kepada responden lagi tanpa harus diganti soalnya, (3) Tidak mengubah soal dan tidak membagikan ulang angket kepada responden, namun item angket yang tidak valid tersebut di drop-out (dengan catatan item yang valid masih dapat menggambarkan dan mengukur variabel yang diteliti) dan tidak ikut dihitung dalam pengujian berikutnya (uji reliabilitas). Kalau saya sih lebih pilih yang ketiga karena tidak rebet (hanya sekedar saran). Hehehe

Demikian artikel belajar SPSS dengan judul cara melakukan uji validitas product moment dengan SPSS, jika artikel ini bermanfaat silahkan tinggalkan jejak anda dengan cara berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Terimakasih… Baca juga artikel selanjutnya mengenai Cara Melakukan Uji Reliabilitas Alpha Cronbach’s dengan SPSS
Tonton: VIDEO Uji Validitas Pearson Product Moment untuk Kuesioner dengan SPSS
[Search: Cara melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS, Langkah-langkah melakukan Uji Validitas Product Moment Pearson Correlation, Bagaimana cara melakukan uji validitas angket dengan Program SPSS, Cara melakukan uji validitas disertai Gambar] [Img: Dokumen hasil olah data dengan bantuan program SPSS versi 21]

UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021

337 Responses to "Cara melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS"

  1. makasih banyak,,, :D
    semoga semakin berkah ilmunya.. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak, semoga bermanfaat.. ditunggu kunjungannya lagi..

      Hapus
  2. Klo mencari r tabel itu bagaimana bg,, mohon penerangannya,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Caranya dengan melihat nilai n di rtabel pak,, nanti tinggal lihat angka disitu sesuai dengan nilai n nya

      Hapus
  3. Mksih bnyak kang,informasinya sangat bermanfaat,dan ternyata bisa jg pake SPSS versi 16.0 yg saya punya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas Dhany, pakai spss berapapun sama hasilnya kok mas hanya terpaut koma..hehehe

      Hapus
  4. mas kalau distribusi r tabel 1 atau 2 bagaimana ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung penelitian mas pakai yang 1tailed atau 2

      Hapus
  5. Pak Sahid, apakah bisa membantu menganalisis penelitian ( PTK ) Quantitatif. Uji validitas, reliabilitas, Taraf Kesukaran, Uji Daya Pembeda, N-Gain dan Analisis Ketuntasan Belajar.
    Maaf kira-kira berapa ya biaya jasanya?
    Mohon jawaban. email saya fauzisutedja@yahoo.com. 085247588999. Terimakasih atas tanggapan dan kerjasama yang akan diberikan. - Soetedjo-

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan hubungi kontak saya saja pak.. terimakasih

      Hapus
  6. terima ksih tlah dishare.. sngat membantu... :D

    BalasHapus
  7. Mas, maaf sy ms bingung dgn uji validitas ini. D atas menggunakan product moment.. Sedangkan ada yg dgn melihat tabel corrected item total correlation kira2 yg valid yg mana ya.. Trus satu lagi apa perbedaan antara 1 tailed dgn 2 tailed.. Makasih sblmnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk product moment mengkorelasikan item dengan skor total.. kalau corrected item total correlation seleksinya lebih ketat dari pada product moment

      Kemudian 1-tailed dan 2-tailed, berkaitan dengan hipotesis penetilian

      Agar lebih jelas : http://mediaspss.blogspot.com/2015/04/pengertian-one-tailed-dan-two-tailed.html

      Hapus
  8. mas kemarin saya udah bikin kuesioner sebanyak 15 item,,tapi setelah di uji banyak yang tidak valid,,mohon saranya mas biar kuesioner yang tidak valid jdi valid,,terima kasih,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mas.. silahkan mas buka alamat di bawah ini untuk penjelasannya:

      http://www.konsistensi.com/2014/03/mengatasi-angkettidak-valid.html

      Hapus
  9. yang no 7 itu ga valid lho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bercanda ya mas.hehe no 7 rhirung 0,499 > rtabel 0,444..jadi tetap valid mas

      Hapus
  10. jika menggunakan one-tailed apa prosedurnya sama seperti two-tailed? membandingkan r hitung dengan r tabel?
    apa tabel r untuk uji satu sisi dan dua sisi sama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama kok.. tingga pada pilihat 2-tailed di ganti menjadi 1-tailed mbak.. coba mbak buka

      http://mediaspss.blogspot.com/2015/04/pengertian-one-tailed-dan-two-tailed.html

      Hapus
  11. maaf saya mau tanya, saya masih agak bingung dengan uji validitas ini, apakah data yang kita masukkan pada item 1, item 2, dst itu adalah nilai yang didapat dari responden yang menjawab item 1, item 2, dst?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul nilai-nilai di atas adalah jawaban responden atas angket yang disebar mas

      Hapus
  12. maaf sya mint tolong , kenapa dalam data view keluar tanda tanya dlm spss 17 sehingga sete;ah dimasukkan data, data tidak terlihat sama skli, termksih mhon bntuannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin karena spssnya trial mbak.. coba di masukkan serial numbernya.. dugaan awal saya seperti itu

      Hapus
  13. Mas penyebab item pertanyaan tuh ga valid apakah krn bnyk jawaban yg sama..? Saya coba ganti skor item 1 mnjd sama nilainya....rhitung lebih kcil dr rtable..
    Gmn mahami scr sederhananya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Balasannya ada dibawah ini mas.. maaf saya salah ketik nulis kontak balas malah justru nulis di komentar baru

      Hapus
    2. Kalo kit ngukur kualitas...ternyata jawabannya bnyk dg skor rendah itu gmn mas...ngaruhi validitas gak ya..
      Kt mas kan jwbn yg hrsnya dpet nilai tinggi diisi responden rendah bs jd gak valid..
      Gmn hsil kuesioner bnyk nilai rendah krn mmg menurut mrk kualitas blom tinggi....
      Makasih bnyk mas...

      Hapus
  14. Penyebab item pertanyaan tidak valid adalah distribusi jawaban dari responden tidak konsisten.. tidak konsistennya jawaban bisa dikarenakan redaksi dari kuesioner kurang jelas atau responden yang asal dalam menjawab pertanyaan yang ada.. sehingga pertanyaan yang harusnya mendapatkan nilai tinggi malah justru medapatkan nilai rendah.. begitulah mas.. hehe

    Untuk solusinya bisa dibaca di link ini aja ya : http://www.konsistensi.com/2014/03/mengatasi-angkettidak-valid.html

    BalasHapus
  15. pak maaf saya mau tanya, kalau ada data yang gak valid terus mau di validkan gimana ya pak? selain di drop dan di otak atik hasil datanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan baca ini mas

      http://www.konsistensi.com/2014/03/mengatasi-angkettidak-valid.html

      Hapus
  16. terimakasih sangat membantu sya dalam uji validitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mbak,, ikuti artikel selanjutnya ya

      Hapus
  17. Trima kasih kak, sangat membantu..yang ingin saya tanyakan..untuk rtabel..bagaimana kalo N responden saya= 83, sedangkan di rtabel adanya N=80 dan N=85, kira-kira saya pakai patokan N berapa, mksh ...

    BalasHapus
  18. Terima Kasih, sangat membantu sekali bagi yang awam tentang SPSS

    BalasHapus
  19. Terima Kasih, sangat membantu sekali bagi yang awam tentang SPSS

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mbak.. ditunggu kedatangganya lagi ya diblog ini

      Hapus
  20. Pak, saya mau tanya..bgmn dengan rumus degree of freedom (df)= N-2..apakah kita harus pakai rumus ini? ato langsung ikut metodenya bapak..trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disini Memang ada perbedaan pendapat mbak. ada yang langsung n dan ada yang n-2.. namun jika dari saya lebih condong ke n langsung karena dengan n langsung juga pas dengan nilai signifikasinya. misal valid karena rhitung > rtabel n langsung.. pasti nilai sig < 0,05

      Hapus
  21. bagaimana dengan column width nya ya pak,,,,
    tu angka 8 berrdasarkan apanya pak,,,,
    mohon bantuannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada Bagian width itu bebas mau disi apa aja mbak..tidak berpengaruh pada hasil uji

      Hapus
  22. Mas, mohon jawabannya donk ketika salah masukin data (entry data) yang seharusnya jumlah soal 19 tetapi saya salah memasukkan sehingga jumlah soal sebanyak 80 (jumlah responden).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara mengeditnya (memperbaikinya) bagaimana?

      Hapus
    2. memperbaiki apa maksudnya mas??? jika tidak valid bisa dengan cara sebar ulang atau drop out item pertanyaan bisa kok mas..

      Hapus
  23. maaf mau tanya...teorinya siapa yg menyatakan r hitung > r tabel = valid?
    mohon bantuannya kak
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. secara umum seperti itu mbak dan banyak teorinya.. mbak bisa buka bukunya imam ghozali atau bukunya joko wijiyanto... namun di beberapa buku sugiyono dijelaskan dikatakan valid jika nilai r hitung > 0,300

      Hapus
  24. terima kasih..sangat bermanfaat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas figor..jangan bosen mampir kesini lagi

      Hapus
  25. Mksh mas, kjra2 klau satu variabel alat analisis dlm spssnya apa y?..mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama.. kalau satu variabel umumnya pakai statistik deskriptif atau univariat mbak.

      Hapus
  26. maaf mas, saya mau bertanya, saya kan melakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan 20 responden, nah apa ada artikel yg meberikan penjelasan mengapa uji validitas dan reliabilitas menggunakan 20 responden ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasanya 20 responden digunakan untuk tryout yakni uji validitas dan reliabilitas diperlukan untuk mengetahui apakai instrumen yang digunakan layak atau tidak.. jika sudah valid dan reliabel maka baru diberikan ke sample penelitian.. kenapa 20 itu relatif ada juga kok yang 30

      Hapus
  27. maaf mau tanya pak, skripsisaya deskriptif hanya 1 variabel. Menguji validitasnya dengan pilihan corelatio lalu ke bivariat atau di scale lalu relibility. Terima kasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung keperluannya mas.. dua duanya ada terorinya.. tapi syaratnya lebih ketat pakai relibility

      Hapus
  28. mas koresponden saya hanya 10 dengan butir pertanyaan 10. apa bisa menggunakan spss? karna kalo pake kuesioner jumlah responden nya minimal 10 mendekati kurva normal. mohon bantuannya? bisa lampirkan rujukan penggunaan jumlah resp dengan spss?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setau saya bisa mbak..cuma kalu respondenya sedikit maka.. nilai r tabelnya akan besar,, jadi kemungkinan valid lebih sedikit..

      Hapus
  29. Makasih, benar-benar membantu. Semalaman ini mikir angka rtabel dapet darimana, ternyata ada tabelnya toh.

    Kalau boleh tau, rtabel ini referensinya dari mana ya.
    terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang bisa membantu saudara.. memang kalau distribusi nilai tabel.. itu yang merumuskan adalah para pakar statistik.. rujukkanya bisa melihat bukunya imam ghozali

      Hapus
  30. sangat membantu sekali mas.. terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang bisa membantu..silahkan infokan ke teman2nya..

      Hapus
  31. slmat malam. Mas, saya membaca hasil perhitungan validitas dengan SPSS. trus, dikolom trakhir ada STATUS yang isinya VALID/INVALID. apakah SPSS memang bisa memberikan keterangan ? trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..saya kira valid tidak valid spss tidak bisa memberikan keterangan itu secara gamblang.. oleh karena perlu interperetasi berdasarkan dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas berdasarkan kaedah ilmu statistik.. berbeda ketika mas menggunakan excel untuk uji validitas maka kita bisa menggunakan fungsi "If"

      Hapus
  32. Sangat membantu sekali,,lengkap semuanya,,simple mudah dipahami. terima kasih untuk bapa sahid.MUdah"an ilmunya selalu bermanfaat.Aamiin

    BalasHapus
  33. Saya mau nanya pak, bagaimana agar data dapat berkorelasi? Data saya menunjukkan nilai r 0,071

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika nilai r0,071 artinya tidak terdapat korelasi..berarti hipotesis positif ditolak..kalau pengen ada korelasi tentunya data harus berubah pak

      Hapus
    2. tapi masalahnya kita kan tidak boleh merubah data tabulasi mbak

      Hapus
  34. 'terimakasih bang, sangat embantu, dan semoga berkah, amin

    BalasHapus
  35. Mas, bila instrumen tes tidak reliabel ? Apa harus ganti? Atau? Mohon saran dan bantuan mas. Kebelet wisuda nih :D
    Thanks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak memang syarat instrumen yang baik harus reliabel

      Hapus
  36. mas. jika urutan responden kita rubah. msalkan data responden 1 kita ubah/kita tuker urutan nya ke 3. angka nya kok beda mas ? kenapa ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. idelanya sama mas.. karena jika kita memindahkan nomer urut responden maka kita juga memindahkan jawaban responden tersebut..silahkan dicek kembali

      Hapus
  37. Pak, sebelumnya terima kasih ilmunya. Saya punya kendala pak, jika total nilai pearson correlation masing2 variabel itu 1.000 lalu
    Sig (2 tailed) masing2 variabelnya juga 0.000 semua
    Kira2 yang salah apanya ya pak?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mengikuti cara di atas dengan teliti maka saya rasa tidak ada masalah mas.. jika nilai sig hasilnya 0,000 < 0,05 maka artinya item kuesioner dapat dikatan valid

      Hapus
  38. terimakasih ilmunya mas.
    saya mau tanya, jika ada butir pertanyaan yg tdk dijawab oleh responden lalu di spss menuliskan skornya bagaimana ya? apakah dikosongi atau bagaimana?
    terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau dikosonngi akan membuat data menjadi kacau.. usahakan ada pilihan netral dengan skala 1-5 jadi nilai 3 itu netral.. begitu mbak.. ata coba di tanyakan lagi kerespondenya kemarin mejawab apa gitu??hehe

      Hapus
  39. mas skripsi saya kan univariat 1 variabel. saya tetap harus melakukan uji validitas & reliabilitas kan. lalu apa yg harus saya klik untuk uji validitas ya mas? klik correlate>bivariate atau bagaimana? apa harus menggunakan pearson juga mas kl penelitian univariat ? krn saya bingung, bivariate itu kan kl 2 variabel , pearson untuk uji korelasi/hubungan. apa rumus uji validitas univariat dgn bivariate sama saja? terima kasih mas sebelumnya, mohon dijawab ya

    BalasHapus
  40. untuk mengetahui r tabelnya gimana ya mas? dengan n=60

    BalasHapus
  41. Terima kasih mas. semoga ilmunya berkah :)

    BalasHapus
  42. Klo yang metode ini terdapat di buku apa ya pak sahid? makasih

    BalasHapus
  43. pak,hasil kuesionernya di input per variabel atau langsung dimasukkan semuanya ?(saya menggunakan tiga variabel).

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul langsung di input skor total atau nilai rata2nya.. dan langsung dimasukkan

      Hapus
  44. Mas, maaf mau tanya. Saya masih bingung dengan cara mencari rtable?
    itu didapatkan darimana mas?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. r tabel dicari pada distribusi nilai r tabel.. itu sudah rumus.. tinggal mbak melihat jumlah sample atau N.. kemudian dicari pada distribusi nilai r tabel 5%

      Hapus
  45. alhamdulillah pak terima kasih banyak artikel artikelnya bermanfaat dan sangat membantu terutama buat pemula seperti saya hihi, saya kemarin sudah ambil pre-test pak 30 soal untuk 34 responden, hasilnya cuma 9 item yg acceptable, mau drop soal kebanyakan tapi hahha jd saya mau retake test, ada masukan gak pak mengenai cara pembuatan soal agar hasil tesnya valid? terima kasih banyak sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak..masukkan dari saya buatlah soal yang mudah dipahami oleh responden..
      NB: jika soal sudah bagus tapi responden asal dalam mejawab soal maka ini masalahnya adalah respondennya mbak.hehe

      Hapus
  46. Terima kasih sebelum nya..sangat bermamfaat..saya mau bertanya mas/ pak.bagaimana langkah2 menguji validitas?Terima kasih jawababnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Muhammad Ridha yang baik hatinya..artikel ini membahas tentang langkah-langkah uji validitas dengan spss.hehe

      Hapus
  47. Terima kasih banyak saudaraku, artikel ini sangat-sangat bermanfaat, semoga bertambah berkah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali pak widarsono.. Aamiin.. semoga kita sama-sama mendapatkan keberkahan

      Hapus
  48. Selamat siang Pak, maaf mau tanya. Kalo uji validitas sampelnya 30 itu ada teorinya ga ya Pak? mohon bantuannya Pak. Terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang bagus mbak Ulfa.. untuk teori pasti dalam menentukan sample uji coba saya belum menemukan..mengambil 20 atau 30 sample uji coba nampaknya juga belum ada teori pastinya

      Hapus
  49. mas saya mau nanya. apa bedanya uji validitas menggunakan pearson product moment dengan Corrected Item-Total Correlation? apakah mempengaruhi tingat validitas? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul memang mempengaruhi tingkat kevalidan.. jika menggunakan Pearson valid belum tentu pada corrected item-total correlation juga valid.. namun jika pada corrected item-total correlation valid maka pearson juga valid

      Hapus
  50. mas cara melihat r tabel gimana ya,,,terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. r tabel itu dilihat pada distribusi nilai r tabel.. dengan melihat n nya berapa atau ada yang n-2 mas.. jika mas belum punya distribusi nilai tabel mas dapat download di sini Distribusi nilai tabel

      Hapus
  51. gan kenapa ya punya saya *ada yg 0.05 nya tampil ada yg enggak. klo yg 0.01 tampil semua.
    apa emang dr angka nya atau gimana gan ?
    makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika di ouput langsung tanga * itu akurat valid mas.. namun jika output SPSS 18-21 jika di konventer ke word bisa jadi tanda * itu hilang.. untuk lebih pastinya silahkan pakai dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan antara r hitung dengan r tabel

      Hapus
  52. mas sahid, sy mau bertanya. sy sdang meneliti respon petani terhadap asuransi pertanian. saya menggunakan skala likert sebagai alat bantu untuk mengungkapkan jawaban responden. dari langkah2 uji validitas yg mas sahid lakukan, apa dasar mas sahid menceklist pearson? kapan kita menggunakan pearson, kendall tau dan spearman?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau untuk validitas yang umum digunakan adalah metode perason mas.. kalau pearson, kendall atau speraman digunakan untuk uji hubungan dan penggunaanya pun tergantung jenis data yang dipakai

      Hapus
  53. mas sahid, sy mau bertanya. mau nanya bila dilihat dari langkah2 yg mas sahid lakukan, apa dasar mas sahid menggunakan pearson? kapan sy bisa menggunakan pearson, kendall tau dan spearman?
    terima kasih

    BalasHapus
  54. Assalamualaikum, bapak saya mau menanyakan untuk menghitung validitas tes pilihan ganda dengan product moment apakah ada kriteria jumlah tes misal harus genap/ganjil? kemudian untuk uji validitas konstruk dengan judgement expert caranya bagaimana ya pak, karena instrumen saya berbentuk tes unjuk kerja dan lembar pengamatan, terimakasih wassalamualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wss.. untuk jenis test seperti itu sebaiknya menggunakan validitas ahli mbak

      Hapus
  55. terimakasih, sangat bermanfaat sekali bagi saya yang sedang mengerjakan skripsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang..bisa membantu silahakn di infomak ketemannya untuk belajar bersama diblog ini

      Hapus
  56. terima kasih, sangat membantu.

    BalasHapus
  57. Mas Sahid, saya mau tanya, kalo signifikansinya 10% gimana? atau mungkin mas punya tabelnya juga? trus pertanyaan berikutnya, kadang saya liat di internet ada r tabel yang pake N dan ada yang pake df=n-2 itu bedanya gimana mas? mohon bantuannya. terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10% itu untu tingkat kesalahan mbak.. memang ada juga yang df=n-2.. itu juga ada teorinya.. tapi namanya juga pendapat ahli juga ada yang berbeda.. kalau saya mending pakai n langsung tanpat n-2. karena jika n langsung hasilnya juga didukung dengan nilai signifikansi

      Hapus
  58. Mas Sahid, terima kasih atas tutorial dan ilmu yang diberikan. Sangat bermanfaat untuk saya. Sukses selalu mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. terimakasih atas doanya.. jangan sungkan mampir kesini lagi ya.

      Hapus
  59. mas mau tanya kalau jumlah itemnya ada 176 dan mau uji validitas seperti pemaparan di atas, pada bagian bivariate correlation kolom variabel itu tidak bisa dipindah secara serentak dari kolom kiri ke kolom kanan karena ada keterangan bahwasanya maksimal hanya bisa 100 variabel. kira baiknya bagaimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba gunakan spss versi 21. karena dengan spss ini jumlah kolomnya bisa fleksibel dengan jumlah variabel yang di input

      Hapus
  60. Permisi Mas mau tanya, kalau variabelnya hanya 1, apakah tetap harus dicari validitas dan reabilitasnya? dengan menggunakan metode apa ya? terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1 variabel itukan terdiri dari beberapa item kuesioner mas, jadi tetap bisa dilakukan cara uji validitas pearson seperti di atas. namun jika yang mas maksud adalah 1 varibel dengan 1 item kuesioner saja.. baikny mas menggunakan uji validitas dan reliabilitas ahli

      Hapus
  61. Permisi mau nanya ..
    Untuk hasil yang tidak Valid ada cara yakni dengan memanipulasi haisl angket .. Pertanyaan saya apakah jika sudah dinyatakan Valid dengan hasil manipulasi tersebut, Hipotesis bisa menerima dengan hasil yang Valid ??

    Apabila tidak dapat menerima, apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan selain menghapus data yang tidak valid ??

    BalasHapus
  62. Terima Kasih atas jawaban dan saran nya ..

    BalasHapus
  63. mas, sya mau tanya kalo instrumennya berbentuk lembar observasi apa tidak perlu diuji validitas dan reabilitasnya?

    menaggapi pertanyaan tgl 2 April 2016

    BalasHapus
  64. Mas, saya mau tanya, apakah dalam uji validitas kita harus menghitung item per dimensinya dalam satu alat ukur, atau keseluruhan item total?

    BalasHapus
    Balasan
    1. uji peritem di korelasikan dengan skor total varibel

      Hapus
  65. mas, saya mau tanya, untuk data angka2 dari setiap butir soal itu didapat dari mana? apakah angketnya dibagi dulu ke responden dan didapat hasilnya baru diuji validitasnya atau bagaimana? Terima kasih

    BalasHapus
  66. trimakasih byk ilmunya, semoga menjadi ilmu yang bemanfaat bro..

    BalasHapus
  67. assalamualaikum pak saya mau tanya, cara mencari r tabel pakai spss gmn ya pak? saya gak ngerti. saya menyebar kuesioner ke 30 responden. mohon bantuannya pak terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumsalam.. untuk mencari r tabel bukan dengan spss. rtabel dilihat pada distribusi nilai r tabel. untuk n = 30, maka nilai r tabelnya sebesar 0,361. cek di Download Distribusi Nilai Tabel Statistik

      Hapus
  68. assalamualaikum pak, saya mau tanya. cara mencari r tabel itu apakah ada hubungannnya dengan jumlah responden nya? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.. iya betul ada hubungannya. r tabel dicari berdasarkan jumlah responden atau N, ada juga buku yang menggunakan N-2.. N = Jumlah responden

      Hapus
  69. pak saya mau tanya apa pertimbangan yg digunakan untuk memilih taraf signifikansi sebesar 1%, 5%, atau 10%? Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu semua tergantung redaksi hipotesis yang di ajukan pak.. misal taraf kesalahan 5% sama dengan tingkat kepercayan 95%

      Hapus
  70. jika saya ingin menguji kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah dengan menggunakan kuesioner. misal untuk kategori 1. terdapat 5 soal. dan pilihan jawaban 1-5. mulai dari setuju hingga tdak setuju. nah contoh yang bagaimana yang harus saya ikuti untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ikuti langkah-langkah di atas.. kasusnya sama dengan contoh artikel di atas mbak

      Hapus
  71. Assalamualaikum, maaf mo tanya punya saya kok di analyze nya gg muncul pilihan yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam.. biasaya muncul itu mbak.. malah saya belum pernah jika menu analyzenya tidak muncul pilihan..hehe.. cek aplikasi SPSSnya

      Hapus
  72. bermanfaat sekali , terima kasih banyak

    BalasHapus
  73. bagaimana dengan pertanyaan yang memiliki kemungkinan 2 jawaban, misal berobat secara teratur atau tidak teratur, jawaban tergantung pada kondisi responden.. bagaimana uji validitas terhadap pertanyaan nya, mohon bantuan nya pak sahid..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau jenis pertanyaanya seperti itu.. maka ada baiknya menggunakan uji validitas ahli.. bisa juga berdasarkan kajian teori atau pendapat ahli

      Hapus
  74. permisi pak, mau tnya apakah perlu d uji valid kembali kuesioner yg luar yg sudah teruji valid yg d terjemahkan ke bahasa ? sama satu lagi jika saya mengambil kuesioner dari penelitian sebelumnya yg sudah dilakukan uji valid dari 28 soal saya ambil 27 soal apakah harus dilakukan uji lagi? karena 1 dari soal tersebut sdh terwakili dari petanyaan yg lainny

    BalasHapus
  75. mau tanya mas, klo kuesioner adaptasi dari liat yg sudah baku apakah harus d uji valid nyaa ? sama kalau kuesioner dari peneliti sblumnya yg ssh ada uji valid dan reliabelnya dari 28 soal sya ambil 27 soal saja apakah juha harus di uji ulang ? terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  76. mau tanya: cara agar kita tau rtablenyan 0,444 itu dari mana ya? saya masih bingung dsitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 0,444 itu didapat dari distribusi nilai r tabel dengan n 20 mbak

      Hapus
  77. ohh iya saya baru paham.. lalu jika saya responden (N) nya 100 itu bagaimana cz saya blm nemu cari rtable yg smpai 100..
    #saya lgi nulis skripsi tp msh bingung utk cara baca klo angketnya valid/tdk..thx

    BalasHapus
  78. pak saya mau tanya, nilai R nya itu kita bandingkan dengan total saja atau semua butir pertanyaan? lalu nilai sig nya kita pakai atau tidak? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nilai R itu adalah nilai korelasi antara item pertanyaan dengan skor totalnya.. maka nilai R ini disebut dengan nilai Rhitung maka tinggal kita bandingkan dengan nilai Rtabel. Rtabel dilihat berdasarkan jumlah n / Jumlah responden.
      Sedangkan melihat valid atau tidaknya item kuesioner bisa juga dengan membandingkan nilai signifikansi. jika nilai sig. lebih kecil dari 0,05 maka item tersebut valid.. mudah-mudahan terjawab.. terimakasih atas komentarnya

      Hapus
  79. bagaimana jika kta mnyebar angket namun stlh di uji validtas ada yg ga valid tapi stlah sudah dbnarkan kt ga sebar ulang? Apkh sya tetap blh mlanjutkn pnelitian sya dgn membuang angket yg tdk valid?#karna kterbatas waktu yg dberikan oleh tmpt yg djadikan objek tliti.. #smga fast respon cz sedang nulis skripsi

    BalasHapus
  80. saya mau tanya pak, setelah kita melakukan uji validitas dan reliabilitas. langkah selanjutnya yang harus dilakukan apa ya pa? saya menggunakan analisis regresi berganda. terimakasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idealnya mbak melanjutkan ke uji asumsi klasik: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. dimana uji asumsi klasik merupakan syarat sebelum melakukan analisis regresi linear berganda

      Hapus
  81. jika signifikansi 5%, r tabel= 0,456 dan r hitung= -0.463*, terdapat tanda bintang 1 diatas angkanya dengan ket "Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed", artinya valid atau tdk pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk uji validitas jika nilai rhitung bertanda negatif (minus) maka item angket tersebut tidak valid

      Hapus
  82. saya mau tanya pak, kan saya sudah mecoba uji validitas dengan menyebar pada 53 subjek dengan 36 pernyataan, terus dapet N = 54 tapi saya cek nilai r nya tidak ketemu ditabel. Itu berarti bagaimana pak? Apa dibandingkan dengan > 0,3?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pakai nilai yang terdekat dengan N=54, jika tidak ada angka 45 pada ditribusi nilai r tabel maka bisa menggunakan angka terderkat yakni N = 55

      Hapus
  83. mas, saya mau nanya
    penelitian saya pake regresi dengan 2 variabel, trus kalau mau uji validitas dan reabilitas, sapakah sama seperti diatas mas?
    apa dua variabelnya diuji masing2?
    terima kasih mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya belul pak ikhwanhakim zakariya.. cara uji validitas seperti di atas, jadi masing-masing variabel di uji validitas itemnya

      Hapus
  84. asslmkm kk maaf mengganggu waktunya, numpang bertanya.. untuk validasi angket 4 variabel menggunakan multiple correlation ya? apa yg dibandingkan kk? contoh kalau 3 variabel nilai di setiap item di corrected item total correlation dibandingkan dgn nilai r di pearson product, bagaimana dgn 4 variabel ini? dan untuk analisa data ny bagaimana kk? terimakasih sebelumnya, mohon pencerahannya kk

    BalasHapus
  85. mas maaf mau nanya saya kebetulan mahasiswa mau melakukan skripsi, itu skor di setiap item kita tentukan sesuai pertanyaan kuesionernya? misalkan ada 5 pilihan berarti diskalakan 1-5 yah? mohon jawabannya mas

    BalasHapus
  86. Maaf mas untuk kuesioner dengan skor benar 1 dan salah 0 bagaimana cara validasinya, karna nilai 0 buat hasilnya bias

    BalasHapus
  87. itu rtabelnya sumbernya darimana? dan menurut siapa ya? terimakasihh...

    BalasHapus
  88. Assalamualaikum,
    Saya ingin bertanya Pak,
    untuk kuesioner (kuesioner ketahanan pangan HFIAS) yg jawabannya tidak menggunakan skala likert tetapi memilih ya\tidak dan apabila 'ya' pilih jarang/kadang2/sering, apabila 'tidak' lanjut ke nomer pertanyaan selanjutnya
    cara input data ke spss untuk validasi bagaimana ya? validasinya menggunakan metode apa?
    kuesioner ini terdiri dari 9 pertanyaan (1, 1a, 2, 2a,..., 9a)

    BalasHapus
  89. pak saya mau tanya, kalau data tidak berupa kuisioner dan ditujukan untuk regresi berganda apa perlu menguji validitas dan reabilitas? atau hanya uji asumsi klasik? terimakasih

    BalasHapus
  90. Mau tanya mas Sahid, dikatakan kalau untuk uji reliabilitas, nilai Cronbach's Alpha harus lebih besar dari r tabel supaya reliabel. Namun di beberapa skripsi dan buku acuann, saya jumpai kalau nilai alpha justru harus lebih besar dari 0.60. itu apakah dua-duanya dibolehkan atau gimana mas? mohon pencerahannya. trims.

    BalasHapus
  91. mas saya mau bertanya kalau tabel pearson product moment tabelnya berapa kali berapa ya tks

    BalasHapus
  92. ass.pak apakah ada ketentuan untuk memakai r tabel 1% dan 5% terimakasih

    BalasHapus
  93. pak saya mau bertanya, apakah nilai signifikan itu memang 5%, apa harus ada perhitungannya lagi pa? terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  94. Mas aku mau nanya deh...... Kalo hasil nya ga valid itu karena faktor apa ? Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk lebih jelasnya mengetahui penyebab angket atau kuesioner tidak valid.. mas dapat simak artikel berikut ini Cara Megatasi Angket tidak valid

      Hapus
  95. Salam Sejahtera,
    Mau Tanya:
    Berapa nilai rTabel dikatakan valid jika muatan faktornya untuk jumlah sampel sebanyak 100 responden?

    menurut Sunyoto (2012:202) dalam bukunya muatan faktornya (r) ≥ 0,3 (untuk n = 30, pada α = 5%.

    sedangkan n = jumlah sampel. klw untuk 100 sampel harus ≥ 0,3 juga ?

    Mohon pencerahannya,
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang dalam menentukan r tabel para pakar sering berbeda pendapat.. ada yang menyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r kritis 0,3.. namun ada pula yang r tabel langsung dan ada juga yang cara mencari r tabelnya dalah n-2.. semua ada teori nya mas.. kalau saya cenderung dikatankan valid jika nilai r hitung > r tabel langsung tanpa n-2

      Hapus
  96. mas mau tanya untuk distribusi r tabel nya kok tidak bisa di download ya ? :)

    BalasHapus
  97. maaf bapak, saya masih belum paham 0,444 r tabel itu cara lihatnya atau cara baca rumusnya gimana ya pak?....trimaksih sblumnya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. r tabel 0,444 dicari berdasarkan jumlah sample atau responden yang dipakai untuk uji validitas..jika respondennya sebanyak 20 orang maka angka 20 tersebut tinggal kita cari pada distribusi nilai r tabel.. Distribusi Nilai tabel statistik

      Hapus
  98. terimkasih bgt sanagat membantu

    BalasHapus
  99. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  100. pak, saya mau tanya. saya haya punya responden 10, bisa jadi kurang untuk mengisi kuesioner yang telah saya buat dengan jumlah itemnya kurang lebih 25 item. permaslahan yang saya hadapi. apakah jumlah responden tersebut dapat di pertanggung jawabkan uji validitas dan reabilitas dalam penelitian saya. langkah apa saja yang harus saya lakukan agar kuesioner tersebut valid dan dapat di terima. dan apakah ada uji jenis lain yang harus dilakukan agar penelitian ini dapat di terima. mohon sarannya. terima kaih banyak

    BalasHapus
  101. Makash sodara. Sudah membantu. smg dibalas oleh Allah SWT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin..terimakasih pak Amir atas doanya.. semoga sukses

      Hapus
  102. maaf pak, saya ingin bertanya. saya sudah sedikit paham dengan penggunaan spss. baik menentukan valid tidaknya item lewat signifikansi ataupun nilai r. yang ingin saya tanyakan mengapa pada nilai r ada yang muncul (,489) namun ada pula yg muncul (-,395). awalnya saya kira untuk yg bertanda (-) itu tidak valid. tapi ternyata yg bertanda (-) juga ada tanda bintangnya. item seperti itu apakah valid atau tidak? terimakasih.

    BalasHapus
  103. mas jika r hitung 0,305 dan r tabel 0,304 tapi sig nya sebesar 0,056, itu masih bisa di katakan valid tidak ? berhubung r hitung masih lebih besar dari r tabel

    BalasHapus
  104. Sebelumnya terimakasih pak, artikelnya sangat membantu dan mudah dipahami.
    Permisi Pak Sahid, saya mau bertanya.
    dalam penelitian ada variabel, dan dalam variabel terdapat berbagai indikator.
    misalkan dalam 1 indikator terdapat lebih dari 1 pertanyaan, bagaimana cara menghitungnya? apakah dihitung satu-persatu peritem pertanyaan atau dijumlahkan terlebih dahulu nilai-nilai dari item perindikator?
    Terimakasih pak.

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejak sobat disini. Sehingga saya tau bahwa artikel di atas bermanfaat. Terimakasih