Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS
Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS | Sebelum kita masuk pada bagian inti panduan cara menggunakan uji independent sample t test untuk n-gain score dengan SPSS, maka sebagai penggantar saya ingin mengulas sedikit tentang konsep dasar mengenai uji independent sample t test ini.
Uji independent sample t test atau uji t independen merupakan bagian dari analisis statistik parametrik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata nilai (skor) dua kelompok data yang tidak saling berpasangan. Jenis data yang gunakan dalam uji independent sample t test umumnya berupa data berskala interval atau rasio.
Asumsi Dasar Penggunakan Uji Independent Sample t Test
Adapun persyaratan atau asumsi dasar untuk dapat menggunakan uji independent sample t test dalam penelitian, jika ditinjau dari distribusi dan varians data adalah sebagai berikut.
Catatan: penjelasan lebih lengkap tentang uji independent sample t test untuk data post-test kelompok (kelas) eksperimen dan kontrol disertai dengan cara menganalisisnya menggunakan program SPSS, dapat anda simak pada panduan berikut: Cara Uji Independent Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS
Contoh Kasus Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score
Contoh kasus dalam panduan ini menggunakan kasus pada artikel sebelumnya. Dimana dalam artikel tersebut kita telah menghitung perolehan nilai N-gain score (%) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Catatan: karena panduan kali ini berkaitan dengan panduan sebelumnya maka ada baiknya anda membaca dan mendownload data yang digunakan dalam artikel sebelumnya yakni: Cara Menghitung N-Gain Score Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS
Setelah sebelumnya kita mengetahui efektivitas penggunaan metode cooperative learning (kelompok eksperimen) dan metode konvensional learning (kelompok kontrol) terhadap hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019 melalui penafsiran nilai rata-rata N-gain score. Pada artikel ini kita akan membandingkan apakah ada perbedaan efektivitas penggunaan metode cooperative learning dengan metode konvensional learning dalam meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019 menggunakan uji independent sample t test.
Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS
1. Buka file SPSS berjudul “Untitled N-Gain Score [www.spssindonesia.com].sav” yang sudah anda download sebelumnya atau jika belum punya anda dapat mendownloadnya sekarang disini [Download Data]. Maka tampak di layar tampilan Data View seperti gambar di bawah ini.
2. Selanjutnya kita akan melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data N-gain score (%) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut berdistribusi normal atau tidak. Adapun caranya dari menu SPSS klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore...
3. Muncul kotak dialog dengan nama “Explore” selanjutnya masukkan variabel Kelas [Kelompok] ke kotak Factor List, lalu masukkan variabel NGain_Persen ke kotak Dependent List, pada bagian Display pilih Both, kemudian klik Plots…
4. Maka muncul kotak dialog “Explore: Plots”, selanjutnya berikan tanda centang (V) pada Normality plots whith tests, lalu klik Continue
5. Kemudian klik Ok, maka akan muncul output SPSS dengan judul “Explore” untuk uji normalitas kita cukup memperhatikan tabel output “Test of Normality” sebagai berikut.
6. Berdasarkan tabel output Test of Normality di atas, diketahui nilai signfikansi (Sig.) dalam uji shapiro wilk untuk nilai NGain_Persen pada Kelas Eksperimen adalah sebesar 0,527 dan Kelas Kontrol sebesar 0,267. Karena nilai Sig. kedua kelas tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan penggunaan uji independent sample t test untuk N-gain score sudah terpenuhi.
Catatan: uji normalitas shapiro wilk dipilih, sebab jumlah sampel (N) yang digunakan untuk kedua kelas tersebut kurang dari 50 buah. Sementara jika sampel yang anda gunakan dalam penelitian jumlahnya lebih dari 50 maka uji normalitas dilakukan dengan mengacu pada nilai signfikansi (Sig.) uji kolmogorov smirnov.
7. Selanjutnya kita akan melakukan uji independent sample t test untuk N-gain score dengan SPSS. Caranya dari menu utama SPSS klik Analyze – Compare Means – Independent-Samples T Test…
8. Maka muncul kotak dialog “Independent-Samples T Test”, selanjutnya masukkan variabel NGain_Persen ke kotak Test Variable(s), lalu masukkan variabel Kelompok ke kotak Grouping Variable, kemudian klik Define Groups…
9. Maka muncul kotal dialog “Define Groups” selanjutnya pada bagian Group 1 ketikan 1 dan pada Group 2 ketikan 2, lalu klik Continue. Tampak di layar.
10. Terakhir klik Ok. Maka akan muncul output SPSS dengan judul “T-TEST” yang selanjutnya akan kita interpretasikan (tafsirkan).
Interpretasi Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score
Tabel output pertama “Group Statistics” tampak di layar.
Sebelum kita menafsirkan makna dari tabel output Group Statistics di atas, maka terlebih dahulu kita perlu melihat kategorisasi tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%). Adapun kategori tafsiran yang dimaksud dapat berpedoman pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan tabel output Group Statistics di atas diketahui nilai rata-rata (Mean) NGain_Pesen untuk Kelas Eksperimen adalah sebesar 43,5950 atau jika dibulatkan menjadi 43,6%. Berdasarkan tabel kategori tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%) di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode cooperative learning (pada kelas eksperimen) kurang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Selanjutnya, diketahui nilai rata-rata (Mean) NGain_Pesen untuk Kelas Kontrol adalah sebesar 26,5645 atau jika dibulatkan menjadi 26,6%. Sehingga berdasarkan tabel kategori tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%) di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode konvensional learning (pada kelas kontrol) tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Dengan demikian, secara deskriptif statistik (melalui penafsiran tabel output Group Statistics) maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan efektivitas metode cooperative learning dengan metode konvensional learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berikutnya untuk mengetahui apakah berbedaan efektivitas kedua metode tersebut bermakna (signifikan) atau tidak, caranya dengan menafsirkan tabel output yang kedua “Independent Samples Test” tampak di layar.
Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig) pada Levene's Test for Equality of Variances adalah sebesar 0,948 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varians data N-Gain (%) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen. Dengan demikian maka uji independent sample t test untuk n-gain score perpedoman pada nilai Sig. yang terdapat pada tabel Equal variances assumed.
Catatan: jika varians data tidak homogen, maka uji independent sample t test untuk n-gain score berpedoman pada nilai Sig. yang terdapat pada tabel Equal variances not assumed. Pembahasan lebih lengkap tentang uji homogenitas ini dapat anda simak dalam panduan berikut: Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS Lengkap
Berdasarkan tabel output “Independent Samples Test” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,039 < 0,05, dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektivitas yang signifikan (nyata) antara penggunaan metode cooperative learning dengan metode konvensional learning untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Sekian pembahasan kita mengenai cara melakukan uji independent sample t test untuk nilai n-gain score pada penelitian quasi eksperimen menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan SPSS. Semoga panduan ini dapat bermanfaat dan bisa membantu anda dalam menyelesaikan penelitiannya. Kemudian, jika anda suka dengan panduan SPSS ini silahkan anda bagikan ke media sosial, agar ilmu ini bisa bermanfaat lebih banyak lagi bagi kawan-kawan yang membutuhkannya. Terimakasih.
[Kata Kunci Pencarian: Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS, Cara Uji T Independen untuk Uji N-Gain Score menggunakan Program SPSS, Interpretasi Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dalam Penelitian Quasi Eksperimen Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS]
Uji independent sample t test atau uji t independen merupakan bagian dari analisis statistik parametrik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata nilai (skor) dua kelompok data yang tidak saling berpasangan. Jenis data yang gunakan dalam uji independent sample t test umumnya berupa data berskala interval atau rasio.
Asumsi Dasar Penggunakan Uji Independent Sample t Test
Adapun persyaratan atau asumsi dasar untuk dapat menggunakan uji independent sample t test dalam penelitian, jika ditinjau dari distribusi dan varians data adalah sebagai berikut.
- Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji independent sample t test dengan menggunakan equal variances assumed. Sementara, jika data berdistribusi normal namun tidak homogen, maka digunakan uji independent sample t test menggunakan equal variances not assumed.
- Kedua data yang gunakan dalam uji independent sample t test berasal dari data yang berdistribusi normal. Sementara, jika salah satu atau kedua data tersebut tidak berdistribusi normal, maka kita tidak perlu melakukan uji homogenitas sedangkan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik, seperti uji mann-whitney u test atau disebut juga uji wilcoxon rank sum test.
Catatan: penjelasan lebih lengkap tentang uji independent sample t test untuk data post-test kelompok (kelas) eksperimen dan kontrol disertai dengan cara menganalisisnya menggunakan program SPSS, dapat anda simak pada panduan berikut: Cara Uji Independent Sample T-Test dan Interpretasi dengan SPSS
Contoh Kasus Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score
Contoh kasus dalam panduan ini menggunakan kasus pada artikel sebelumnya. Dimana dalam artikel tersebut kita telah menghitung perolehan nilai N-gain score (%) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Catatan: karena panduan kali ini berkaitan dengan panduan sebelumnya maka ada baiknya anda membaca dan mendownload data yang digunakan dalam artikel sebelumnya yakni: Cara Menghitung N-Gain Score Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS
Setelah sebelumnya kita mengetahui efektivitas penggunaan metode cooperative learning (kelompok eksperimen) dan metode konvensional learning (kelompok kontrol) terhadap hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019 melalui penafsiran nilai rata-rata N-gain score. Pada artikel ini kita akan membandingkan apakah ada perbedaan efektivitas penggunaan metode cooperative learning dengan metode konvensional learning dalam meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019 menggunakan uji independent sample t test.
Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS
1. Buka file SPSS berjudul “Untitled N-Gain Score [www.spssindonesia.com].sav” yang sudah anda download sebelumnya atau jika belum punya anda dapat mendownloadnya sekarang disini [Download Data]. Maka tampak di layar tampilan Data View seperti gambar di bawah ini.
2. Selanjutnya kita akan melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data N-gain score (%) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut berdistribusi normal atau tidak. Adapun caranya dari menu SPSS klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore...
3. Muncul kotak dialog dengan nama “Explore” selanjutnya masukkan variabel Kelas [Kelompok] ke kotak Factor List, lalu masukkan variabel NGain_Persen ke kotak Dependent List, pada bagian Display pilih Both, kemudian klik Plots…
4. Maka muncul kotak dialog “Explore: Plots”, selanjutnya berikan tanda centang (V) pada Normality plots whith tests, lalu klik Continue
5. Kemudian klik Ok, maka akan muncul output SPSS dengan judul “Explore” untuk uji normalitas kita cukup memperhatikan tabel output “Test of Normality” sebagai berikut.
6. Berdasarkan tabel output Test of Normality di atas, diketahui nilai signfikansi (Sig.) dalam uji shapiro wilk untuk nilai NGain_Persen pada Kelas Eksperimen adalah sebesar 0,527 dan Kelas Kontrol sebesar 0,267. Karena nilai Sig. kedua kelas tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan penggunaan uji independent sample t test untuk N-gain score sudah terpenuhi.
Catatan: uji normalitas shapiro wilk dipilih, sebab jumlah sampel (N) yang digunakan untuk kedua kelas tersebut kurang dari 50 buah. Sementara jika sampel yang anda gunakan dalam penelitian jumlahnya lebih dari 50 maka uji normalitas dilakukan dengan mengacu pada nilai signfikansi (Sig.) uji kolmogorov smirnov.
7. Selanjutnya kita akan melakukan uji independent sample t test untuk N-gain score dengan SPSS. Caranya dari menu utama SPSS klik Analyze – Compare Means – Independent-Samples T Test…
8. Maka muncul kotak dialog “Independent-Samples T Test”, selanjutnya masukkan variabel NGain_Persen ke kotak Test Variable(s), lalu masukkan variabel Kelompok ke kotak Grouping Variable, kemudian klik Define Groups…
9. Maka muncul kotal dialog “Define Groups” selanjutnya pada bagian Group 1 ketikan 1 dan pada Group 2 ketikan 2, lalu klik Continue. Tampak di layar.
10. Terakhir klik Ok. Maka akan muncul output SPSS dengan judul “T-TEST” yang selanjutnya akan kita interpretasikan (tafsirkan).
Interpretasi Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score
Tabel output pertama “Group Statistics” tampak di layar.
Sebelum kita menafsirkan makna dari tabel output Group Statistics di atas, maka terlebih dahulu kita perlu melihat kategorisasi tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%). Adapun kategori tafsiran yang dimaksud dapat berpedoman pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan tabel output Group Statistics di atas diketahui nilai rata-rata (Mean) NGain_Pesen untuk Kelas Eksperimen adalah sebesar 43,5950 atau jika dibulatkan menjadi 43,6%. Berdasarkan tabel kategori tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%) di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode cooperative learning (pada kelas eksperimen) kurang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Selanjutnya, diketahui nilai rata-rata (Mean) NGain_Pesen untuk Kelas Kontrol adalah sebesar 26,5645 atau jika dibulatkan menjadi 26,6%. Sehingga berdasarkan tabel kategori tafsiran efektivitas nilai N-Gain (%) di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode konvensional learning (pada kelas kontrol) tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Dengan demikian, secara deskriptif statistik (melalui penafsiran tabel output Group Statistics) maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan efektivitas metode cooperative learning dengan metode konvensional learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berikutnya untuk mengetahui apakah berbedaan efektivitas kedua metode tersebut bermakna (signifikan) atau tidak, caranya dengan menafsirkan tabel output yang kedua “Independent Samples Test” tampak di layar.
Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig) pada Levene's Test for Equality of Variances adalah sebesar 0,948 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varians data N-Gain (%) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen. Dengan demikian maka uji independent sample t test untuk n-gain score perpedoman pada nilai Sig. yang terdapat pada tabel Equal variances assumed.
Catatan: jika varians data tidak homogen, maka uji independent sample t test untuk n-gain score berpedoman pada nilai Sig. yang terdapat pada tabel Equal variances not assumed. Pembahasan lebih lengkap tentang uji homogenitas ini dapat anda simak dalam panduan berikut: Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS Lengkap
Berdasarkan tabel output “Independent Samples Test” di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,039 < 0,05, dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektivitas yang signifikan (nyata) antara penggunaan metode cooperative learning dengan metode konvensional learning untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019.
Sekian pembahasan kita mengenai cara melakukan uji independent sample t test untuk nilai n-gain score pada penelitian quasi eksperimen menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan SPSS. Semoga panduan ini dapat bermanfaat dan bisa membantu anda dalam menyelesaikan penelitiannya. Kemudian, jika anda suka dengan panduan SPSS ini silahkan anda bagikan ke media sosial, agar ilmu ini bisa bermanfaat lebih banyak lagi bagi kawan-kawan yang membutuhkannya. Terimakasih.
[Kata Kunci Pencarian: Cara Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dengan SPSS, Cara Uji T Independen untuk Uji N-Gain Score menggunakan Program SPSS, Interpretasi Uji Independent Sample t Test untuk N-Gain Score dalam Penelitian Quasi Eksperimen Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS]
VIDEO Cara Uji T Independen untuk N-Gain Score dengan SPSS Lengkap
Assalamualaikum pak,saya mau bertanya ketika menggunakan rumus n gain tetapi hasil pretesnya maksimal sehingga penyebutnya 0 dan tidak terdefinisi. Bagaimana solusinya pa?
BalasHapusbagaimana jika ketika uji independent sample t-test tetapi data Ngain (%) tidak normal? padahal data pretest dan postest sudah normal. apakah boleh dilanjut uji t atau pakai mann-whitney?
BalasHapussaya ingin bertanya apakah rumus N Gain ini bisa dilakukan pada hasil perbedaan yang didapatkan dengan uji mann-whitney
BalasHapusAssalamu'alaikum wr wb.
BalasHapusMas... uraian di atas... contohnya data pretest dan post test... tapi saat interpretasi kok jadi kelas eksperimen dan kontrol...
Mohon penjelasan... untuk interpretasi datanya pretest dan post test...
Terima kasih
Selamat sore, pak bagaimana cara utk uji beda satu pihak (uji t pihak kanan) menggunakan spss..?
BalasHapusMohon pencerahannya, Terimakasih.