Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap

Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap | Assalamu'alaikum warahmatullahhi wabarakatuh. Baik, pada kesempatan kali ini kami admin SPSS Indonesia akan membagikan informasi mengenai cara membaca ataupun melihat distribusi nilai r tabel product moment dalam analisis data statistik untuk penelitian kuantitatif. Namun sebelum kita masuk pada pembahasan utama dalam artikel ini, saya sarankan bagi anda yang belum memiliki distribusi nilai r tabel product moment agar mendownloadnya terlebih dahulu melalui link berikut ini: Download Distribusi Nilai Tabel Statistik Lengkap

Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap

Seperti yang kita ketahui, bahwa nilai r tabel product moment dalam analisis korelasi atau analisis hubungan digunakan sebagai pembanding untuk nilai r hitung atau nilai koefisien korelasi. Dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, maka kita dapat membuat sebuah keputusan atau kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan.

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Analisis Korelasi

Pedomanan atau dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya:

*Membandingkan Nilai r hitung dengan Nilai r tabel
  1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka artinya ada korelasi antar variabel yang dihubungkan.
  2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka artinya tidak ada korelasi antar variabel yang dihubungkan.

*Membandingkan Nilai Signifikansi (Sig.) dengan Nilai Alpha 0,05
  1. Jika nilai Signifikansi (Sig.) < 0,05, maka artinya ada korelasi antar variabel yang dihubungkan.
  2. Jika nilai Signifikansi (Sig.) > 0,05, maka artinya tidak ada korelasi antar variabel yang dihubungkan.

Catatan Penting: Kedua teori dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi di atas akan menghasilkan kesimpulan yang sama atau dengan kata lain kesimpulan yang dihasilkan tidak akan berbeda atau berselisih satu sama lain).

Kemudian, untuk membaca nilai r tabel product moment, maka acuan utama yang kita gunakan adalah dengan melihat banyaknya jumlah sampel atau N ataupun anda dapat juga mengacu pada nilai df (derajad kebebasan) dari hasil output SPSS. Agar kita lebih mudah memahami kapan nilai N atau df digunakan, maka anda dapat menyimak pembahasan dalam contoh-contoh kasus di bawah ini.

Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Validitas Pearson

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah butir atau item soal dalam suatu kuesioner dapat digunakan sebagai alat mengumpul data yang akurat. Item soal yang valid ditandai dengan adanya korelasi antara item soal dengan skor totalnya. Adapun contoh hasil uji validitas dengan SPSS dapat anda lihat pada tabel output di bawah ini.

Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Validitas Pearson

Misalnya kita ingin mengetahui apakah item soal nomor 1 valid atau tidak. Maka mengacu pada output uji validitas di atas, diketahui jumlah sampel atau N adalah 20 dengan nilai koefisien korelasi (Pearson Correlation) antara Item_1 dengan Skor_total adalah sebesar 0,461 atau r hitung sebesar 0,461 dan nilai Sig. (2-taild) sebesar 0,041.

Langkah berikutnya adalah melihat dan membaca nilai r tabel untuk N 20 dengan signifikansi 5% (tingkat kepercayaan 95% atau alpha 0,05) pada distribusi nilai r tabel product moment. Maka ditemukan nilai r tabel adalah sebesar 0,444. Lihat gambar di bawah ini.

Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap

Oleh karena nilai r hitung 0,461 > r tabel 0,444, dan nilai Sig. (2-tailed) 0,041 < 0,05, maka berdasarkan dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi di atas dapat disimpulkan bahwa ada korelasi atau hubungan antara Item_1 dengan Skor_total. Dengan demikian dapat diartikan bahwa item soal nomor 1 pada kuesioner tersebut adalah valid.

Catatan: ada pendapat yang menyatakan bahwa rumus membaca r tabel adalah mengacu pada nilai N-2. Hal ini tidaklah sepenuhnya salah, namun dalam konteks uji validitas pearson, maka nilai N ini tidak perlu kita kurangi 2. Sebab, jika kita menggunakan rumus N-2, maka dalam kasus tertentu dapat terjadi kesimpulan yang berbeda antara perbandingan nilai r hitung dengan r tabel dan perbandingan nilai Signifikansi atau Sig. (2-tailed) dengan alpha 0,05.

Pembuktian: Mari kita lihat apakah ada perbedaan kesimpulan validitas jika kita membaca nilai r tabel dengan menggunakan rumus N-2. Sehingga acuan dalam membaca nilai r tabel pada signifikansi 5% adalah 20-2=18. Maka ketemu nilai r tabel sebesar 0,468. Lihat gambar di bawah ini.

Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap

Berdasarkan output uji validitas diketahui r hitung 0,461 < r tabel 0,468, maka dapat disimpulkan item soal nomor 1 adalah tidak valid. Sementara jika kita berpedoman pada pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi maka kesimpulannya item soal nomor 1 adalah valid, sebab nilai Sig. (2-tailed) 0,041 < 0,05. Dengan demikian kesimpulan yang dihasilkan dalam uji validitas adalah tidak konsisten. Oleh kerena itu, dalam konteks uji validitas pearson, acuan yang dipakai membaca r tabel adalah nilai N tidak perlu dikurangi 2.

Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Korelasi Parsial

Adapun contoh hasil output uji korelasi parsial dengan SPSS, dapat anda lihat pada gambar berikut.

Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Korelasi Parsial

Berdasarkan tabel output Descriptives Statistics di atas, diketahui nilai N adalah 12 sampel.

Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Korelasi Parsial

Tabel output “-none-a” menunjukkan nilai korelasi antara variabel IQ dengan IPK. Dari output di atas diketahui nilai r hitung (Correlations) sebesar 0,832 > r tabel 0,632 dan nilai Significance (2-tailed) adalah 0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara IQ dengan IPK.

Keterangan: Nilai r tabel dilihat pada distribusi nilai r tabel product moment dengan signifikansi 5% pada df 10 atau rumusnya adalah (N-2=12-2=10). Maka ditemukan nilai r tabel adalah sebesar 0,632. Lihat gambar berikut.

Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap

Selanjutnya, tabel output “Motivasi” menujukkan nilai korelasi antara variabel IQ dengan IPK setelah memasukkan Motivasi sebagai variabel kontrol ke dalam analisis.

Cara Membaca Nilai r Tabel dalam Uji Korelasi Parsial

Dari tabel output di atas diketahui nilai r hitung (Correlations) sebesar 0,832 > r tabel 0,666, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara IQ dengan IPK dengan Motivasi sebagai variabel kontrol.

Keterangan: Nilai r tabel dilihat pada distribusi nilai r tabel dengan signifikansi 5% pada df 9 atau (N-k-1= 12-2-1=9). Keterangan: “k” adalah jumlah variabel di hubungkan. Maka ditemukan nilai r tabel adalah sebesar 0,666 [lihat pada distribusi nilai r tabel product moment].

Cara Membaca Nilai r Tabel Ketika r hitung Bernilai Negatif

Adapun contoh hasil output uji korelasi bivariate pearson dengan SPSS, dapat dilihat pada gambar berikut.

Cara Membaca Nilai r Tabel Ketika r hitung Bernilai Negatif

Berdasarkan tabel output di atas, diketahui jumlah sampel atau N adalah 12 dengan nilai koefisien korelasi (Pearson Correlation) antara variabel Stres Kerja dengan variabel kinerja pegawai adalah sebesar -0,813 atau r hitung sebesar -0,813 dan nilai Sig. (2-taild) sebesar 0,001.

Langkah selanjutnya adalah melihat dan membaca nilai r tabel untuk N=12 dengan signifikansi 5% pada distribusi nilai r tabel product moment. Maka ketemu nilai r tabel adalah sebesar 0,576. Lihat pada gambar di bawah ini.

Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap

Dalam kasus r hitung bernilai negatif (-) maka nilai r tabel ini dapat berubah menjadi negatif yakni menjadi -0,576. Untuk membandingkan nilai r hitung dengan r tabel yang bernilai negatif, maka caranya adalah dengan menggunakan kurva korelasi. Adapun gambar kurva perbandingan antara nilai r hitung dengan nilai r tabel dapat dilihat di bawah ini.

Cara Membaca Nilai r Tabel Ketika r hitung Bernilai Negatif

Berdasarkan kurva di atas terlihat bahwa nilai r hitung sebesar -0,813 berada pada area hubungan negatif atau r hitung -0,813 > r tabel -0,576 dan nilai Sig. (2-tailed) 0,001 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara variabel Stres Kerja dengan variabel Kinerja Pegawai. Hubungan negatif ini bermakna bahwa jika Stres Kerja meningkat maka Kinerja Pegawai mengalami penurunan.

Catatan: perhitungan menggunakan kurva dalam kasus r hitung bernilai negatif ini, tidak berlaku untuk uji validitas pearson. Sebab dalam uji validitas pearson jika r hitung bernilai negatif maka item soal dinyatakan atau dianggap tidak valid.

Sekian pembahasan kita mengenai cara membaca dan melihat distribusi nilai r tabel product moment dalam analisis statistik untuk penelitian. Semoga bermanfaat dan jika anda suka dengan panduan ini silahkan anda bagikan ke media sosial, sehingga ilmu ini dapat berguna bagi banyak orang yang membutuhkannya. Terimakasih.

[Kata Kunci Pencarian: Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap, Cara Melihat Distribusi Nilai r Tabel Product Moment pada Signifikansi 5% dan 1%, Cara mencari Nilai r Tabel Product Moment Statistik]
VIDEO: Rumus Mencari dan Membaca Nilai r Tabel Product Moment Lengkap

25 Responses to "Cara Membaca Distribusi Nilai r Tabel Product Moment Lengkap"

  1. Pak, apa bapak punya buku cara baca output spss??? Atau ada referensi buku dr tulisan bapak ini? Bukunya apa pak. Krna dosen saya minta buku sbg bukti yg jls dibandingkan situs.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak buku, salah satunya bukunya singgih santoso dan jonathan sarwono

      Hapus
  2. Pak, jika jumlah sampel sebanyak 86, r tabelnya ikut ke 85 atau 90 ya pak?

    BalasHapus
  3. Pak maaf saya koreksi sedikit itu tabel r nya untuk df (n). Yang berarti n nya tidak perlu dikurang 2. Tapi apabila menggunakan tabel df (n-2) maka nilai n nya juga harus dikurangi 2. Jadi hasilnya akan tetap sama tidak dikurangi maupun dikurangi 2 asalkan memakai tabel r yang tepat. Soalnya setau saya tabel r ada 2 yaitu untuk df (n) dan df (n-2) dengan nilai yang sama.
    Mohon dikoreksi lagi bila saya salah. Terimakasih

    BalasHapus
  4. Permisi jika jumlah sampel N = 84, r tabelnya ikut ke 80 atau 85 ya pak? karna di rtabel sendiri tidak ada untuk sejumlah 84.terima kasih

    BalasHapus
  5. Saya ingin bertanya pak
    Saat uji instrumen kqn saya menggunakan 32responden namun ubtuk sampel aslinya 38 responden
    Berarti ketika menentukan rhitungnya dilihat dari 32/38 ya pak. Thx

    BalasHapus
  6. Pak saya ingin bertanya
    Untuk uji validitas saya menggunakan 32 responden. Namun untuk sampel aslinya 38 responden

    Berati untuk menentukan uji validiyasnya saya melihat rhitung nya dari 38/32 ya pak terkma kasih

    BalasHapus
  7. Punten pak kalau r tabelnya 86 ikut kemana ya

    BalasHapus
  8. Kak, untuk r tabel responden 225 berapa ya? Saya download kok nggak bisa r tabelnya. Error' terus. Hhe

    BalasHapus
  9. pak ingin bertanya, jika pembahasan hasil korelasi pearsonnya menggunakan nilai sig(2-tailed) apakah masih perlu ada interpretasi koefisien korelasi kekuatan (lemah, sedang, kuat) dan arah nya pak (+/-)?

    BalasHapus
  10. Pak kalo jumlah sampel nya 92, berapa r tabel nya? Bagaimana cara mencari nya pak?
    Terimakasih

    BalasHapus
  11. nilai r tabel dengan konsituen sampai 100 brp om nilai rtabelnya

    BalasHapus
  12. Pak mau tanya kapan kita menggunkan r tabel dan R kritis?

    BalasHapus
  13. Izin bertanya Pak.
    Kalau melihat output SPSS catatan yang dibawah, korelasinya diuji dengan 2 sisi. Apakah dalam melihat r tabel harus mempertimbangkan dengan pengujian 2 sisi juga?

    BalasHapus
  14. Maaf pak saya mau tanya
    kalau jumlah sampel saya 190, r tabelnya ikut yang 175 atau 200 ya pak?
    terima kasih

    BalasHapus
  15. Maaf pak mau tanya,
    jika sampel saya 190, r tabelnya ikut yang 175 atau 200 pak?
    terima kasih

    BalasHapus
  16. pak izin berntaya,
    saya mau menanyakan r tabel untuk pengertiannya itu bisa dicari di jurnal mana pak,
    saya membutuhkan untuk dalam skripsi saya

    BalasHapus
  17. Cara mendapatkan angka perbandingan dari r Tabelnya bagaimana?

    BalasHapus
  18. maaf pak ada buku atau pustaka yang menunjukkan bahwa nilai df tidak perlu dikurangi 2 tidak ya pak?

    BalasHapus
  19. Pak, apakah ada buku atau referensi jika nilai df tidak perlu dikurangi 2?

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejak sobat disini. Sehingga saya tau bahwa artikel di atas bermanfaat. Terimakasih