Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap | Sebelum saya membahas mengenai uji autokorelasi, sekedar mengingatkan kembali bahwa sebelumnya telah dibahas mengenai tutorial uji heteroskedastisitas dengan glejser. Uji autokorelasi merupakan bagian dari uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas, linearitas dan heteroskedastisitas) dalam analisis regresi linear sederhana maupun berganda. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang individu atau kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama atau pada periode berikutnya. Contoh sederhananya adalah data pengeluaran keuangan dalam sebuah keluarga (rumah tangga), misal penggeluaran rumah tangga pada bulan agustus dipengaruhi oleh pengeluaran pada bulan sebelumnya (bulan juli). Jika pengeluaran pada bulan juli cukup tinggi (misal bulan juli membeli sepeda baru dan pajak mobil) maka pengeluaran rumah tangga tersebut pada bulan agustus akan relatif lebih rendah (karena tidak ada pengeluaran untuk membeli sepeda dan pajak mobil). Itu artinya ada gejala atau gangguan autokorelasi (otomatis berhubungan) pada model keuangan rumah tangga tersebut.

Catatan: uji autokorelasi hanya dipakai untuk data time series (data yang diperoleh dalam kurun waktu tertentu) seperti data laporan keuangan dan lain-lain. Sementara untuk data cross section (data yang diperoleh secara bersamaan atau sekaligus seperti melalui penyebaran kuesioner) maka data tersebut tidak perlu dilakukan uji autokorelasi.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari gejala autokorelasi. Ada beberapa cara atau teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala autokorelasi seperti uji durbin waston, uji lagrange multiplier (LM test), uji breucsh godfrey, dan uji run test. Dalam panduan kali ini, kita hanya akan membahas mengenai uji autokorelasi dengan durbin watson (DW test). Uji durbin watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen.

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Autokorelasi Durbin Watson

Metode pengujian yang sering digunakan dalam penelitian skripsi kuantitatif adalah dengan uji durbin-watson (uji DW) dengan ketentuan atau dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
  1. Jika d (durbin watson) lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
  2. Jika d (durbin watson) terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
  3. Jika d (durbin watson) terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Contoh Kasus Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson dalam Model Regresi

Setelah kita mengetahui konsep dasar mengenai uji autokorelasi, kini saatnya kita masuk pada bagian praktek pengolahan (analisis) data dengan SPSS versi 21. Perlu saya informasikan terlebih dahulu kepada anda bahwa data yang akan kita uji adalah data Return On Assets (ROA) sebagai varaibel X1, Return On Equity (ROE) sebagai variabel X2, Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel X3 dan Harga Saham sebagai variabel Y, dengan jumlah data masing-masing variabel (N) sebanyak 32. Dengan judul penelitiannya adalah "Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011 – 2014)". Adapun rincian datanya dapat kita lihat pada gambar tabel dibawah ini.

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

[Download Excel-Input-Ouput SPSS]

Cara Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS

1. Setelah data yang ingin di uji sudah dipersiapkan, selanjutnya buka program SPSS, lalu seperti biasa, klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian Name tulis saja X1, X2, X3 dan Y. Pada Decimals variabel Y ubah menjadi angka 0 (karena datanya bukan pecahan desimal atau tidak ada angka dibelakang koma). Pada bagian Label tuliskan ROA, ROE, PER, dan Harga Saham, abaikan yang lainnya. Tampak di layar sebagai berikut.

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data ROA ke X1, ROE ke X2, PER ke X3, dan Harga Saham ke Y, yang sudah dipersiapkan tadi, bisa dengan cara copy-paste. Tampak di layar.

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

3. Langkah selanjutnya, dari menu SPSS pilih Analyze, lalu klik Regression, kemudian klik Linear...

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

4. Kemudian, muncul kotak dialog dengan nama "Linear Regression", maka masukkan variabel Harga Saham (Y) ke kolom Dependent, masukkan variabel ROA (X1), ROE (X2), dan PER (X3) ke kolom Independent(s), lalu klik Statistics...

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

5. Muncul kotak dengan nama "Linear Regression: Statistics," pada bagian ini kita cukup memberi tanda centang (v) pada Durbin-Watson (abaikan centangan yang lain). Kemudian klik Continue

Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap

6. Langkah yang terakhir adalah klik Ok. Maka akan muncul output SPSS, dalam hal ini kita hanya perlu memperhatikan tabel output dengan judul "Model Summary".

Interpretasi Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS

Interpretasi Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS

Berdasarkan tabel output "Model Summary" di atas, diketahui nilai Durbin-Watson (d) adalah sebesar 1,671. Selanjutnya nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel durbin watson pada signifikansi 5% dengan rumus (k ; N). Adapun jumlah variabel independen adalah 3 atau "k" = 3, sementara jumlah sampel atau "N"=32, maka (k ; N)=(3 ; 32). Angka ini kemudian kita lihat pada distribusi nilai tabel durbin watson. Maka ditemukan nilai dL sebesar 1,244 dan dU sebesar 1,650. Lihat gambar distribusi nilai tabel durbin watson berikut.

Interpretasi Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS

[Download Distribusi Nilai Tabel Durbin Watson Lengkap]

Nilai Durbin-Watson (d) sebesar 1,671 lebih besar dari batas atas (dU) yakni 1,650 dan kurang dari (4-du) 4-1,650 = 2,350. Maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji durbin watson di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah atau gejala autokorelasi. Dengan demikian maka analisis regresi linear berganda untuk uji hipotesis penelitian di atas dapat dilakukan atau dilanjutkan.

Catatan: Jika hasil anda menunjukkan adanya gejala autokorelasi atau tidak ada kesimpulan yang pasti, maka anda bisa menggunakan alternatif uji lain untuk mendeteksi gejala autokorelasi misalnya dengan uji runt test dengan SPSS

Demikin tadi serangkaian tutorial uji autokorelasi dengan uji durbin watson menggunakan SPSS, cukup simpel dan mudah untuk dipraktekkan, jika anda masih bingung dapat memilih alternatif lain yakni: Jasa Olah Data Statistik SPSS Terpercaya

[Kata Kunci Pencarian: Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS, Cara melakukan Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson (DW test) program SPSS versi 21, Langkah-langkah Uji Autokorelasi lengkap dengan Gambar, Interpretasi Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS]-[Img: Dokumen olah data SPSS versi 21]
Video: Uji Autokorelasi Durbin Watson dengan SPSS
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021

149 Responses to "Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Menggunakan SPSS Lengkap"

  1. Silahkan tinggalkan jejak kamu disini.. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu'alaikum pak, izin nanya tabel DW yang alfa 10% ada tidak pak?

      Hapus
    2. Wa'alaikumsalam.. saya belum tau untuk tabel dw yang 10%.. karena yang umum digunakan adalah 5% mbak

      Hapus
    3. Assalamu'alaikum.
      Kalau hasilnya tidak ada keputusan yang pasti, bagaimana pak? Apa yg harus diperbaiki?

      Hapus
    4. Jika demikian maka sebaiknya lakukan Uji Run Test untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi

      Hapus
    5. Assalamualaikum pak, maaf ingin bertanya saya bingung dengan hasil uji autokorelasi saya dengan pengujian regresi linier sederhana, hasilnya dL< d > dU. Itu bagaimana keputusannya ya pak?🙏

      Hapus
    6. kak hasil durbin watson aku 2.211, dari tabel durbin nya berada di k4 dengan N=50 dL=1.378 dan dU=1.721, kesimpulan nya bagaimana ya? apakah terjadi gejala autokorelasi atau tidak?

      Hapus
    7. Assalamualaikum Pak, saya mau tanya uji koefisien determinasi saya nilai R-Square nya 80%, tapi hanya 1 dari 3 variabel bebas yang berpengaruh. Apakah itu berhubungan dengan uji asumsi klasiknya?, tapi seluruh uji asumsi klasik saya lolos termasuk uji autokorelasi.

      Hapus
    8. kak hasil durbin watson aku 1.680, dari tabel durbin nya berada di k3 dengan N=55 dL=1.4523 dan dU=1.6815, kesimpulan nya bagaimana ya? apakah terjadi gejala autokorelasi atau tidak?

      Hapus
    9. ka izin bertanya jika N nya 11 itu tabel nya liat yang dimana ya? makasih

      Hapus
  2. gan mau nanya "(4-dU)"
    nilai 4 nya dapet dari mana??

    BalasHapus
    Balasan
    1. 4-dU murupakan bagian dalam dasar pengambilan keputusan uji autokorelasi.. angka 4 sudah rumus dari para pakar statistik mas.. jadi gak perlu diubah-ubah

      Hapus
    2. Assalamu'alaikum. Pak, kalo misalnya variabelnya cuma 1, apa bisa di uji korelasinya? Makasih sebelumnya pak

      Hapus
    3. Wa'alaikumsalam..kalau cuma satu variabel maka tidak perlu di uji autokorelasi pak

      Hapus
  3. pak mau tanya kalai N = 68 rumusnya apa ya? atau ada tabel durbin-watson yang lengkap untuk jumlah sampelnya, karena setelah saya download tidak ada angka 68, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau yang lengkap banget saya juga belum punya pak.. pakai yang terderkat boleh kok pak.. misal nilai n=70

      Hapus
  4. hasil uji autokorelasi saya positif nih. dw : 0,652 dL: 1,548 dan 4-dL: 2,452. bagaimana solusinya, apakah ada cara lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti itu terdapat autokorelasi.. hehe
      Coba pakai metode lain.. misal : run test
      Owh iya mbak pakai data skunder atau kuesioner???

      Hapus
    2. saya juga seperti itu pakai data sekunder dan sudah pake run test tetap auto korelasi. lalu bagaimana solusinya? apakah bisa menggunkan metode cochrane orcutt?

      Hapus
  5. kak saya sudah pakai durbin watson & run test hasilnya tetap ada autokorelasi. kalau saya mau pakai jasa olah data, saya bisa hubungi kemana ya? terimakasih kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf kalau data skunder memang agak ribet sih mbak cara memperbaiki autokorelasinya...

      Hapus
    2. Lalu cara mengatasi adanya autokorelasi bagaimana kak? selain transformasi data, menggunakan run test dan outlier?
      saya sudah coba ke tiga cara ini tapi masih ada autokorelasi, mohon solusinya?

      Hapus
  6. Mas, hasil autokorelasi saya terdapat autokorelasi.. Tapi kalau saya pakai run test hasilnya 0,06 itu bagaimana y mas? Apakah terdapat autokorelasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika < 0,05 maka terjadi autokorelasi mbak.. jika hasil mbak 0,06 > 0,05 maka, artinya tidak terjadi masalah autokorelasi menggunakan metode run test

      Hapus
  7. assalamualikum, saya mau nanya, cara nyari du itu gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dilai dL dan dU diper oleh dari distribusi nilai tabel Durbin Watson.. Download aja disini
      Distribusi Nilai Tabel Statistik

      Hapus
  8. selamat malam, saya mau tanya, bagaimana memperbaiki data jika terdapat autokorelasi? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba menggunakan metode yang lain dulu mas.. seperti Run Test

      Hapus
  9. Balasan
    1. itu cara saya untuk memudahkan mencari nilai Du dan Dl mas.. 2,12 artinnya 2 yang depan adalah jumlah variabel bebas atau k.. sedangkan 12 adalah jumlah responden atau N

      Hapus
  10. mau tanya cara nyari hipotesisnya gimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hipotesis itu adalah kesimpulan sementara mbak..jadi cara mencari apakah hipotesis itu diterima atau tidak yakni dengan analisis data

      Hapus
  11. mau tanya kalo hasilyg saya dapat dl<d<du kan artinya tidak memberikan kesimpulan yg pasti, saya harus gmn ya?apakah harus pake metode lain biar tidak ada autokorelasi atau dibiarkan saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. coba pakai alternatif metode yang lain.. misal dengan uji run test

      Hapus
  12. mau tanya ini panduannya buku apa ya judulnya? tahun berapa dan pengarangnya siapa? untuk daftar pustaka, terimakasih

    BalasHapus
  13. saya mau bertanya apabila terjadi gejala autokorelasi pada pengujian durbin watson, dan saya telah mengobati menggunakan Ln. maka pada pengujian heterokedastisitas dll selanjutnya variabel yang digunakan variabel awal ataukah variabel yang sudah di logaritma kan? terimakasih

    BalasHapus
  14. pa, mau bertanya.

    jika sampel nya 126, dunya boleh milih tidak? kan bisa memakai yang sampel 100 atau 150. soalnya jika memakai yang terdekat yakni 150, hasilnya ada autokorelasinya

    BalasHapus
  15. pak sama mau tanya, gmn dengan hasil saya yg dl<d<du. solusinya seperti apa ya. mohon bantuannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba transformasi data dulu.. jika masih belum berhasil pakai metode lain seperti uji run test

      Hapus
  16. ada yang tau cara lain untuk menguji autokorelasi tidak selain menggunakan dw dan runtes , dikarnakan pake dw tetap hasil nya ada autokorelasi dan pake runtes hasil nya kurang dari 0,05 ? apakah ada yg tau cara lain dari uji autokorelasi ?

    BalasHapus
  17. pak saya mau nanya, kalao pas uji durbin terdapat hippotesis yang tidak bs memberi keputusan, lalu saya coba dengan uji run test, hasilnya sig>0.05, maka apakah itu berarti data sudah berhasil uji autokorelasi yang dimana data terbebas dari autokorelasi? tp pengujian saya pengujian parametrik, apakah tetap bisa memakai uji run test? terimakasih pak. saya sangat butuh pencerahan .

    BalasHapus
  18. pak.. kalau n=5 dan k=2, dL dan dU berapa? terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  19. malem mas. saya sudah menggunahkan run test namun nilainya 0.001 berati masih terjadi autokorelasi. Apakah ada saran lain agar datanya tidak terjadi autokorelasi? saya menggunahkan data sekunder. terima kasih.

    BalasHapus
  20. Untuk artikel uji autokorelasi di atas saya menggunakan sumber rujukan dari bukunya imam ghozali.. lihat pada Daftar Pustaka

    BalasHapus
  21. saya sudah uji DW dan hasilnya terjadi autokorelasi, tapi data saya menggunakan kuesioner.. saya baca2 artikel katanya tidak perlu diuji autokorelasi utk data kuesioner, apakah benar? apakah ada rujukan literatur yang mengatakan demikian? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena uji autokorelasi digunakan untuk data runtut waktu seperti saham tahun 2010-2015.. kuesionerkan bukan data runtut waktu jadi saya kira tidak perlu uji autokorelasi cek rujukan buku dari Imam Ghozali

      Hapus
  22. saya sudah menggunakan durbin watson dan run test hasilnya 0,009 berati kan masih terjadi autokorelasi.
    Bagaimana cara mengatasinya? apakah ada metode lain? mohon penjeasannya, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba lakukan transformasi data mbak.. jika masih gagal alternatif terakhir ya harus ganti data mbak

      Hapus
  23. Pak, nilai n = 133 k=4, nilai dU nya brp yha? atau bapak ada posting rumus utk mendapatkan nilai dU dari tabel durbin wasston? karena yang saya dapatkan nilainya hanya 100 langsung ke 150.
    trims..

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika n = 133, maka pakai yang 150 tidak apa apa mas.. karena selisihnya juga tidak terlalu jauh

      Hapus
  24. pak saya mau tanya nilai dL dan du dari sampel (t)=208, k(variabel independen)=4. saya sudah download tabel tapi untuk sampel sebesar 208 tidak ada pak. Terima kasih pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika angka persis untuk n=208 tidak ada dalam distribusi nilai tabel.. maka prinsipnya adalah melihat angka terdekat dengan n=208. misal boleh pakai n=200

      Hapus
  25. Hasil hitung SPSS didapat DW 1,594. Namun saat lihat ketentan tidak memenuhi ketentuan manapun. Jadi bagaimana saya harus menarik kesimpulan hasil uji ini? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika seperti itu kasusnya maka. mbak bisa coba alternatif lain untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi dengan uji run test

      Hapus
  26. 1579 dr mana ya ? saya sudah download dua"nya tapi ga nemu angka 1579

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1,579 adalah dilai dU di dapat dari distribusi nilai tabel durbin watson

      Hapus
  27. Salam pak, saya mau bertanya. Metode durbin watson ini memakai langsung data asli atau pake data residualnya ? seperti di ulasan bapak sebelumnya ada yang RES_1 dan RES2. karena ketika saya pake RES2, nilai d saya tinggi dan tidak terjadi autokorelasi. tapi jika langsung, d saya rendah dan terjadi autokorelasi

    BalasHapus
  28. Mas jadi durbin watson saya 2,476 dengan N=78 K=4 maka dL= 1,5265 dan dU= 1,7415, lalu DW lebih besar dari dU namun lebih besar juga dari 4-dU jadi apakah terjadi autokorelasi ? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena durbin watson lebih besar dari dL maka terjadi gelaja autokorelasi

      Hapus
  29. saya submit 3 variabel bebas dan yang terbaca hanya 2 variabel bebas, itu gimana ya ? x1.x2 dan x3 namun x1 tidak muncul hasil autokorelasi nya

    BalasHapus
  30. Balasan
    1. K = jumlah variabel independent atau variabel bebas atau sering disebut variabel x pada penelitian yang dilakukan

      Hapus
  31. mas mau nanya kalo untuk yang nilai (a)/ error level nya 10% bisa pake cara durbin watson? soalnya saya cari yang 10% tidak ada.

    BalasHapus
  32. pak maaf ganggu,, saya sudah melakukan uji autokorelasi tapi kenapa ya hasil R nya 0,283.. apakah saya ada yg salah pak ? boleh minta tolong pak supaya hasilnya menjadi 0,804 ?
    terima kasih pak

    klo sudah melakukan transformasi data , langkah apa yang harus dilakukan pak?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf jika seperti itu nampaknya mesti ganti data mbak

      Hapus
  33. pak kalo dl sama du itu dapet darimana

    BalasHapus
    Balasan
    1. nilai dL dan dU diperoleh dari distribusi tabel durbin watson.. jadi kita tidak buat sendiri.. kita hanya melihat nilai dL dan dU yang sudah dirumuskan olah para pakar statistik sebagai nilai pembading Durbin Watson Distribusi Nilai Tabel

      Hapus
  34. mas nilai DW saya 1,585 apa ada cara untuk menaikkan nilainya?selain menambah jumlah variabelna. mohon solusinya mas.terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. lakukan transformasi data atau pakai metode lain saya pak seperti uji run

      Hapus
  35. Pak mau tanya, kalau jumlah variabel independennya hanya 1, tapi datanya time series, jumlah data 292 dan saya kesulitan untuk menemukan nilai DU dan DL nya. Mohon solusi dan bantuannya pak, Terimaksih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. dU dan dl di peroleh dari distribusi nilai tabel durbin watson.. diblog ini ada kok.. silahkan didownload

      Hapus
  36. Pak kalau ada variabel moderasi bagaimana langkah uji asumsi klasiknya ya? Misal saya ada X1 dan X2 lalu moderasi Z maka ujinya hanya memasukkkan 2 variabel X1 dan X2 saja atau dengan moderasinya jg X1Z dan X2Z (jadi ada 4 variabel) ? Mohon bantuannya terimakasih

    BalasHapus
  37. maaf mau tanya, cara dapetin nilai (4-du) gimana ya? seperti contoh diatas 4-1,579 = 2,421

    BalasHapus
    Balasan
    1. tekninya kita mencari tahu dulu nilai dU. nilai dU didapat dari distribusi nilai tabel durbin watson..Download Distribusi Nilai Tabel Statisitik

      Hapus
  38. malam, apakah run test bisa digunakan dalam eviews? atau apakah di dalam eviews terdapat uji yang serupa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau eview saya kurang bergitu mengerti pak, kalau di spss ada Uji Run Test dengan SPSS

      Hapus
  39. maksudnya hipotesis nol di dasar pengambilan keputusan itu apa ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hipotesis nol adalah hipotesis tidak berpengaruh..

      Hapus
  40. Terima kasih pak, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  41. mas maksud 4-du apa ya bagaimana perhitungan nya yg jelas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 4-du adalah rumus paten dalam uji autokorelasi, artinya 4 dikurangi du mas..sementara du sendiri diperoleh dari distribusi nilai tabel durbin watson

      Hapus
  42. Pak, kalau untuk n=60 dan k=32 nilai dU dan dL nya berapa ya Pak? Saya sudah coba cari2 tabel dW nya tapi tidak ketemu Pak yang mencakup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jumlah variabel independenya 32 pak?? mungkin itu pertanyaanya pak dan bukan variabel independennya..jika sebanyak itu saya belum bisa menjawab.. maaf ya

      Hapus
  43. kalau n cuma 5 gmna ya min? sdngkan di tabel dw minimal n 6

    BalasHapus
  44. mau nanya pak, adakah tabel uji DW yang pake critical value 10%?

    BalasHapus
  45. Kak sy mau tanya jika hasil run testnya 0,011 mka d bacanya 0,01 atau tetap d bacanya 0,011?

    BalasHapus
  46. pak mau tanya Kan ada 2 yg tdak brpngaruh juga tdak signifikan variabelx 4
    Nanti di bab 5 kesimpulanx di tulis tidak pngaruh ta pak? Apa bgaimana?
    Rumusan masalhnya ada 2 itu pak parsial dan simultan

    trimah kasih

    BalasHapus
  47. mau nanya mas kalo n=212 (lebih dari 200) tabelnya ada gak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai yang mendekati nilai 212..jika adanya 200 maka pakai 200 mbak..nilai du dan dl tidak telalu jauh 200 dengan 212

      Hapus
  48. kalau n=5 dan k=1 dan pakai yg 5% itu berapa du dan dl nya ? Karena ditabel tidak ada, batasnya cuman sampe 6 n nya

    BalasHapus
  49. Izin bertanya.
    Jika N=9 dan K=5 maka du dan dl nya bagaimana ya?

    BalasHapus
  50. min mau nanya jika nilainya terletak di bagian ragu-ragu gmna cari mengatasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika nilai teletak pada bagian ragu-ragu maka sebaiknya mbak melakukan Uji Run Test supaya diperoleh kesimpulan yang lebih jelas tentang ada atau tidaknya gejala autokorelasi

      Hapus
  51. Maaf pak mau tanya, jika data nya lulus uji normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas. Tetapi pada uji autokorelasi, terdapat autokorelasi hasilnya lebih kecil dari dL dan (4-dU) , lalu bagaimana solusinya pak?, mohon sarannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika terdapat gejala autokorelasi maka salah satu obatnya ialah dengan melakukan transformasi data mbak..atau menggunakan uji lain seperti uji run test dengan non parametrik

      Hapus
  52. Maaf pak mau tanya,
    variabel saya terdiri dari 2 independen dan 1 moderasi yang otomatis akan menghasilnya XZ1 dan XZ2, untuk patokan tabel durbinnya itu menggunakan independen berjumlah berapa ya?mohon bantuanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. k pada tabel durbin watson sesuai dengan jumlah variabel independen yang di input dalam persamaan regresi mbak

      Hapus
  53. Permisi pak saya numpang tanya, tentang hasil analisis saya.

    N = 36, K=3, DW= 2.652, DU= 1.6539, DL= 1.2953, 4-DU= 2.3461.

    hasilnya itu, nilai DW saya lebih besar dari DU tapi lebih besar pula dari (4-DU). sedangkan tidak terdapat autokorelasi kan DW harus diatas DU dan DW harus kurang dari (4-DU). Mohon bantuan nya pak bagaimana. Terimakasih

    BalasHapus
  54. pak mau tanya, hasil DW saya 0,643. bagaimana ya cara menaikkannya tanpa menurunkan nilai R/adjusted square dan sig.variabel saya yg sudah bagus hasilnya? karna saya sudah coba utak atik dw naik tp nilai lainnya malag menjadi jelek. mohon solusinya. Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. saran saya coba pakai alternatif uji yang lain saja mbak..misal dengan Uji Run Test

      Hapus
  55. Kalo dua sampel ( eks & kontrol), uji nya satu per satu kelompok atau langsung gabungan? Kalo gabungan berati n nya gabungan ya liat di tabel nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk analisis data kelas kontrol dan eksperimen..simak panduan lengkapnya Disini

      Hapus
  56. Jika n= 5 itu gimna ya pak sedangkan ditabel min 6
    Jdi pake yg mna ?
    Mohon bantuannya

    BalasHapus
  57. Pak untuk variabel anteseden apakah menguji autokorelasi dengan 2 model???

    BalasHapus
  58. Permisi, mau nanya dong saya..
    Saya melakukan penelitian dan sudah melakukan uji normalitas, hasilnya tidak normal n sudah saya transform datanya lalu normal.. Sehabis itu saya melakukan uji asumsi klasik.. Sewaktu uji autokorelasi ternyata terdapat autokorelasi (dwnya 0,722 dari data asli 1050 menjadi 1040 dengan 5 bariabel) lalu saya pake uji run tes dan hasilnya 0,000 probnya lalu saya. Gunakan metode rho hasil dwnya menjadi 1,9an.. Pertanyaannya apakah saya perlu menguji normalitas lagi ya ?
    Sekian dan terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kira tidak perlu uji normalitas ulang pak

      Hapus
  59. pa kalo misalnya saya n=260 berarti pake tabelnya yg n nya gimana ya pa? makasih

    BalasHapus
  60. Pak,penelitian saya hasilnya autokorelasi positif jika menggungakan ketentuan du dan dl. Dan saya ada membaca ketentuan uji durbin watson, yg katanya -2<dw<2,tidak terjadi autokorelasi. Nahh kalau pakek, ketentuan yg ini, saya lolos autokorelasinya, pak. Jadi tidak apa kan, kalau pakek ketentuan yg -2<dw<2 tersebut? Atau ada syaratnya kalau mau menggunakan ketentuan tersebut? Mohon bantuannya, pak. Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh kok jika anda ingin pakai ketentuan -2<dw<2 yang penting teori atau pendapat ahlinya di cantumkan di penelitian anda

      Hapus
    2. Assalamualaikum wr.wb
      Saya mau tanya pak perbedaan kriteria autokorelasi berikut ini apa yah pak, mohon bantuan jelaskan nya

      1.nilai DW berada di antara -2 dan +2 (-2<dw<+2) tidak terjadi autokotelasi
      2. Du<dw<4-du tidak terjadi autokorelasi

      Apa beda nya pak??

      Hapus
  61. Assalamu alaikum wr.wb.
    Saya mau tanya..
    Antara Durbin Waston dengan Run Test .. Itu lebih baik yang mana ? Mohon saran nya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam. pakai durbin watson. Sementara uji run test itu hanya sebagai alternatif uji durbin watson

      Hapus
  62. pak bagaimana jika dw=0,988, dl=1,607 dan du 1.699

    BalasHapus
  63. pak, saya mau tanya . pernyataan di atas yang menunjukkan bahwa kuesioner atau data cross section tidak perlu dilakukan autokorelasi / autokorelasi hanya untuk data time series ada di buku siapa dan halaman berapa yah pak.
    karna saya sudah mencari teorinya tidak nemu-nemu dan dosen saya tanya. mohon dengan sangat untuk di balas . terima kasih

    BalasHapus
  64. Jika n= 5 itu gimna ya pak sedangkan ditabel min 6
    Jdi pake yg mna ?
    Mohon bantuannya
    balas yang ini pak sahid

    BalasHapus
  65. pak jika data 292 pakai nilai du dan dl yang mana ?

    BalasHapus
  66. Pak, "Jika d terletak diantara dU" itu maksudnya bisa lebih kecil juga ya? diantara dari jarak mana sampe mana?

    BalasHapus
  67. Mau tanya kenapa dalam uji auto korelasi darbin watson 4-du atau 4-dl kenapa kok ndak 5-du atau 6-du

    BalasHapus
  68. Tulisannya menjadi referensi yang penting untuk bahan pembelajaran. by: marisscience

    BalasHapus
  69. Kak kalau sampelnya 108 dengan k6, dl sama du-nya yang mana??😥

    BalasHapus
  70. Assalamualaikum wr.wb
    Permisi saya mau tanya
    Kalo autokorelasi saya DW 1.031
    DU 2.2866 sama DL saya 0.3674
    Itu terjadi autokorelasi atau tidak yya??

    BalasHapus
  71. Assalamualaikum wr.wb
    Permisi saya mau tanya
    Kalo autokorelasi saya DW 1.031
    DU 2.2866 sama DL saya 0.3674
    Itu terjadi autokorelasi atau tidak yya??

    BalasHapus
  72. Assalamualaikum
    Permisi saya ingin bertanya
    Kalo nilai autokorelasi saya DW =1.031
    DU = 2.2866 Dan DL = 0.3674
    Itu terjadi auto atau tidak yah??

    BalasHapus
  73. Terima kasih banyak...sangat membantu saya❤

    BalasHapus
  74. ka saya mau bertanya untuk uji autokorelasi menggunakan spss bisa mengikuti teorinya santoso yang -2<DW<2 (tidak terjadi autokorelasi) tidak ya? terimakasih

    BalasHapus
  75. Pak mau tanya, jika kita hanya menguji regresi sederhana apa uji asumsi klasiknya diuji pervariabel satu2 apa semua variabel sekaligus ya? Terimasih pak🙏

    BalasHapus
  76. Terimakasih kak atas artikelnya,terus tulis artikelnya semoga bermanfaat buat semua.o iya jangan lupa juga kunjungi website kampus saya ISB Atma Luhur

    BalasHapus
  77. Permisi. Mau tanya. Kalo variabel dependen ada 2. Cara uji autokorelasinya bagaimana yah?

    BalasHapus
  78. Pak mohon maaf mau tanya
    untuk data tabel-tabelnya kok ndak bisa didownload ya pak?

    BalasHapus
  79. Alhamdulillah.. sangat membantu😇

    BalasHapus
  80. Pak mau nanya kalau Datanya itu adalah data kuisoner, jadi tidak perlu menggunakan Uji Autokorelasi apakah benar begitu?

    BalasHapus
  81. pak jika variabel terikatnya yang ada 2 dan variabel bebasnya 1 gimana pak ?

    BalasHapus
  82. Permisi pak,saya mau bertanya
    Kami mempunya sampel 213 tapi di tabel dw hanya 200 pak,gimanaya pak solousinya atau bapak bisa kasih kami cara yang lain? Mohon dibalas ya pakkkk

    BalasHapus
  83. Mau tanya Pak ..
    Variabel X1(Reading Habit), X2 (Interpersonal Intelligence), dan Y(Reading Comprehension Ability). X1 dan X2 instrumen penelitiannya kuesioner, sedangkan Y instrumen penelitiannya Tes. Apakah perlu dilakukan uji autokorelasi juga atau tidak Pak? Terima kasih ..

    BalasHapus
  84. Maaf pak mau bertanya.
    Jika nilai runt ternya dibawah 0.05 upaya apa yang bisa dilakukan untuk menormalkan nilai runt test tersebut pak?

    BalasHapus
  85. Maaf pak saya ingin bertanya. Jika sampel nya 5000 bagaimana ya

    BalasHapus
  86. Assalamualikum,, mau tanya pak jika nilai a= 10% bisa pak?

    BalasHapus
  87. Assalamualaikum wrb wb.

    Saya menggunakan uji DW dan menemukan hasilnya adalah tidak ada kepastian. Setelah itu saya menggunakan uji run dan menemukan nilai signifikansinya adalah 0.008. jadi asusmi yang saya ambil adalah terdapat autokorelasi ya?

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejak sobat disini. Sehingga saya tau bahwa artikel di atas bermanfaat. Terimakasih